Gara-gara Knalpot Racing, Teman Tega Bakar Teman, Sebulan Terkapar di Rumah Sakit Biaya Tak Tercover BPJS

Parwata - Sabtu, 23 April 2022 | 17:00 WIB

ilustrasi pembakaran ilustrasi pembakaran (Parwata - )

Otomania.com - Gara-gara Knalpot Racing, Teman Tega Bakar Teman, Sebulan Terkapar di Rumah Sakit Biaya Tak Tercover BPJS

Bermula dari urusan knalpot dan juga ikan hias, seorang pemuda menjadi korban, menderita luka bakar.

Pemuda tersebut menjadi korban dan menderita luka bakar di tubuhnya akibat ulah temannya karena urusan knalpot dan ikan hias

Melansir dari TribunJogja.com, peristiwa tersebut dialami oleh seorang pemuda di Kota Yogyakarta.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Jogja, korban bernama DT itu merupakan warga Mergangsan.

Pemuda tersebut menjadi korban pembakaran yang dilakukan oleh temannya sendiri.

Akibatnya, pemuda berinisial DT menderita luka bakar serius di sekujur tubuhnya.

Peristiwa tersebut pun sempat menjadi viral di linimasa jagat media sosial.

Ayah korban, Purwito, menceritakan kronologi dan penyebab anaknya menjadi korban pembakaran.

Baca Juga: Mitsubishi Kuda Milik Wartawan di Sergai Hangus Setengah Dibakar Orang Tak Dikenal, Korban : Ini Percobaan Pembunuhan

Purwito menuturkan kejadian itu bermula ketika anaknya terlibat permasalahan jual beli knalpot dan ikan.

Pada malam kejadian, DT sedang berada di rumahnya bersama seorang rekannya. Kemudian tiga rekan lainnya (terduga pelaku) datang menyusul ke kediamannya itu.

"Teman anak saya JI, AL dan ZI menyusul datang untuk main. Saat di tengah perbincangan, AL membahas tentang knalpot dan ikan. Lalu JA ikut meminta, menjual knalpot itu dengan harga sangat murah, dan meminta ikan harga tinggi yang saya jual dengan cuma-cuma," katanya, Jumat (22/4/2022).

Purwito melanjutkan, untuk knalpot yang AL inginkan pun sudah diberikan dengan harga yang dia minta.

Tapi untuk ikan yang dia mau rupanya telah dibeli oleh orang lain, sehingga disarankan untuk memilih ikan yang lain.

AL dan ZI menerima, serta memilih ikan lainnya, sementara JA tak terima dan emosi.

Ketika situasi berangsur tenang, dan anaknya sedang berbicara dengan teman lainnya yang datang.

JA malah nekat menyiramkan bensin dan api yang sudah dia siapkan ke tubuh korban, sehingga otomatis langsung terbakar.

"Saat anak saya berusaha memadamkan api yang membakar tubuhnya, JA, AL dan ZA melarikan diri. Sementara satu temannya yang lain dan datang terpisah, menolong dengan membukakan pintu, dan mengarahkannya ke kamar mandi. Itu kisah sesuai penturan anak saya, begitu," terangnya.

Baca Juga: Suami Jarang Pulang Motornya Hangus Dibakar Istri, Warga dan Polisi Tak Bisa Berbuat Banyak

Saat dihubungi lewat sambungan telepon, Purwito tampak tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Dengan suara yang sangat berat, ia menyebut luka bakar anaknya kini berangsur membaik, setelah satu bulan dirawat secara intensif di RSUP Dr Sardjito, Kabupaten Sleman.

"Luka bakarnya 32,5 persen. Sekarang tinggal menunggu tangan kiri, leher dan dada. Kalau yang kaki, tangan kanan, dan muka sudah kering. Kondisinya sadar, tapi di hari 1-13 kemarin benar-benar ngga bisa apa-apa, baru hari ke 14 mulai bisa makan, meski harus bubur itu," tuturnya.

Hanya saja, ia pun tak memungkiri, pihaknya mengalami kesulitan soal pembiayaan.

Bukan tanpa sebab, sejak awal dokter di rumah sakit plat merah tersebut sudah mewanti-wanti, bahwa biaya perawatan korban DT yang terbilang parah itu cukup besar, yakni di kisaran Rp 100-180 juta.

"Makanya, saya minta bantuan Kita Bisa untuk dilakukan penggalangan dana, karena biayanya tidak sedikit dan tidak tercover BPJS, karena masuk kriminal," keluhnya.

Purwito pun berharap aparat kepolisian bisa secepatnya meringkus para pelaku yang sebenarnya merupakan teman dari anaknya sendiri.

"Pelakunya konco dewe (teman sendiri) itu. Sepertinya salah satunya juga pernah datang ke rumah sebelumnya. Itu kan yang datang bertiga, tapi pelakunya (pembakaran) cuma seorang. Larinya bertiga mungkin," lanjutnya.

Dengan tegas, ia menyatakan enggan menempuh jalan damai untuk kejadian tragis itu.

"Kalau damai enggak mau, intinya proses hukum. Kalau dia sudah membawa bensin dan masuk ke dalam kamar, itu kan berarti perbuatannya terencana," ungkap Purwito.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kronologi Pemuda di Jogja Dibakar Teman Sendiri, Cekcok soal Ikan dan Knalpot Jadi Awal Petaka,