Ia melanjutkan, kondisi aspal yang tidak mulus, jelas akan memberikan sejumlah dampak, khususnya pada kenyamanan pengendara yang melintas.
Hal tersebut mengingat kondisi aspal jalan tol yang berlubang rawan menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.
"Itu yang kami sesali, karena jalan tol bukan jalan biasa dan dananya pun sangat besar. Semestinya jalannya berkualitas, mengingat pengendara sudah membayar untuk melintas," ujar Ishak.
Masih menurutnya, kalau kerusakannya cuma sedikit atau tidak begitu parah, pengendara yang melintas bisa memakluminya.
Baca Juga: Sering Disepelekan, Ada Tulisan Angka di Papan Penunjuk Jalan Tol, Ternyata Ini Fungsinya
Namun, jika kerusakannya terus ada meski sudah diperbaiki, maka pengguna jalan pun akan bertanya-tanya terkait kualitas pelayanan jalan tol Kayu Agung-Palembang.
Sehingga, ia mengingatkan sejumlah pihak terkait agar segera melakukan perbaikan aspal secara menyeluruh di jalan tol Kayu Agung-Palembang.
"Ini kalau saya boleh sebut gagal konstruksi, karena tidak ada alasan jalan tol dibangun di atas rawa atau tanah lembek. Mengingat semua proses menentukan hasil konstruksinya," papar Ishak.
Ishak bahkan sampai menyebut tol Lampung-Palembang, khususnya ruas tol Pematang Panggang-Kayu Agung-Palembang punya kualitas yang paling jelek.
Baca Juga: Enggak Melulu Mobil, Segini Jumlah Jalan Tol di Indonesia yang Juga Bisa Dilewati Motor