Otomania.com - Jeep Grand Cherokee terkoyak di Cipali, hasil mediasi malah dicuekin prinsipal, pemilik lanjutkan kasus ke pengadilan.
Mediasi yang dilakukan oleh pemilik Grand Cherokee yakni Muhammad Al Abdullah dan prinsipal Jeep, Stellantis sepertinya tidak membuahkan hasil.
Menurut pengakuan Muhammad Al Abdullah, Stellantis tidak mengganggap mediasi yang dilakukan.
"Dicuekin. Nggak dianggap. Ya sudah, jalan terus," bilang Memet panggilan Muhammad Al Abdullah.
Baca Juga: Tampang Standar, Tapi Jeep Grand Cherokee Ini Anti Peluru! Intip Spesifikasinya
Memet mengaku, telah berkonsultasi dengan pengacaranya untuk melanjutkan langkah hukum menyelesaikan permasalah yang dihadapinya ini.
"Minggu depan akan didaftarkan ke pengadilan," bilangnya. Baginya, persoalan ini bukan sekadar memenuhi keadilan bagi dirinya.
Namun, juga agar pihak prinsipal asing tidak semena-mena terhadap konsumennya.
"Selama ini dianggap bodoh saja. Mereka merasa berada di atas dan konsumen tidak bisa ngapa-ngapain," bilangnya.
Baca Juga: Kenalan Nih Sama 5 Generasi Jeep Cherokee, yang Ini Paling Hot
Sebelum menempuh jalur hukum nanti, pihaknya sudah melakukan korespondensi kepada beberapa pihak di Amerika Serikat sebagai negara tempat dimana prinsipal berada.
"Saya sudah kirim surat beberapa hari lalu kepada NHTSA, semacam badan keselamatan jalan raya di Amerika," bilangnya.
Selain itu, dirinya juga berkirim surat kepada Lembaga Konsumen Amerika.
"Yahh. semacam YLKI di Indonesia. Gue udah kirim surat untuk mendapatkan perhatian dari lembaga tersebut terhadap kasus ini," tegasnya.
Baca Juga: Tampang Standar, Tapi Jeep Grand Cherokee Ini Anti Peluru! Intip Spesifikasinya
Jadi menurutnya, mestinya surat yang dia kirim itu sudah diterima mereka dan harusnya sudah mendapatkan respon awal.
Namun, menurutnya pengiriman surat tersebut tidak serta merta menghilangkan keinginan untuk lanjut ke pengadilan.
"Gue bakal fight," cetusnya.
Kasus ini bermula kecelakaan yang dialami oleh Memet di Tol Kanci arah Jawa Tengah, Kamis, 15 Juli 2021.
Baca Juga: Minat Beli Cherokee, Perhatikan Ini
Memet mengaku dirinya sedang menyetir sendiri menuju Jawa Tengah.
Saat sedang melaju di jalur kanan Tol Kanci, tiba-tiba ada Toyota Avanza yang masuk ke jalurnya secara mendadak.
Untuk menghindari tabrakan dengan Toyota Avanza, Memet langsung menginjak rem secara maksimal.
Sayangnya, alih fitur Active Brake Collision System (ABCS) tidak dapat membantu pengeremannya.
Fitur ini tidak berfungsi dan memaksanya menginjak rem secara manual.
Pihak Stellantis mengaku sudah melakukan investigasi seperti dalam keterangan resminya.
Perusahaan induk Jeep disebutkan tidak ada tanggung jawab manufaktur yang ditemukan dalam insiden ini.
Seat belt menjadi sistem penahan keamanan utama dalam kendaraan pada saat kejadian.
Area tabrakan / tumbukan utama berada di bagian atas dari area fokus sensor Supplemental Restraint System bekerja, dengan energi benturan yang dihamburkan oleh berbagai struktur lembaran logam.
"Laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan airbag system tidak terpenuhi,” kata Dhani Yahya, COO PT Das Indonesia Motor distrbutor resmi Jeep Indonesia meneruskan pernyataan resmi Stellantis.