Otomania.com - Kenapa knalpot motor kebanyakan berada di kanan, belum banyak yang tahu kan, begini ceritanya.
Sebagaimana fungsinya knalpot motor berfungsi sebagai akses keluarnya gas buang.
Selain itu knalpot juga berfungsi sebagai peredam suara dari ruang bakar, meningkatkan tenaga kendaraan hingga mengurangi polusi udara.
Namun, pernahkah terpikir bagaimana ceritanya posisi knalpot motor kebanyakan berada di kanan?
Melansir dari Drivespark.com, pada kurang lebih 1 abad yang lalu, tepatnya pada awal era 1900-an.
Motor tidak hanya bergantung pada mesin yang terpasang saja, tenaga mesin yang menempel pada motor bisa dibilang seadanya saja.
Dan tidak sanggup digunakan dalam waktu lama, mengingat kapasitas tangki bahan bakarnya yang terbatas.
Jadi enggak heran kalau para insinyur di sejumlah pabrikan pada kisaran era 1900-an memilih menambahkan pedal kayuh pada motor buatannya.
Baca Juga: Begini Teknik Membersihkan Knalpot Motor 2 Tak, Performa Makin Ngacir
Gara-gara desain ini, knalpot yang terhubung ke mesin untuk mengeluarkan gas buang, mau enggak mau harus diposisikan di bawah bodi atau sebutan kerennya underbelly.
Pemasangan knalpot underbelly dipilih tidak hanya karena ruang di sebelah kanan dan kiri sudah terisi pedal kayuh.
Melainkan, karena pemasangan knalpot model ini membuat center of gravitiy motor jadi rendah, sehingga membuatnya lebih seimbang.
Contoh jelasnya bisa dilihat pada motor Harley-Davidson Model 1 yang keluar pada 1905-1906, terlihat knalpotnya berada di bawah bodi.
Tapi pemasangan knalpot model ini punya kelebihan, yakni center of gravitiy yang rendah dan membuat motornya lebih seimbang.
Lalu ketika perang dunia pertama pecah yakni pada 1914, kebutuhan akan motor semakin meningkat, khususnya untuk kepentingan militer.
Baca Juga: Begini Tips Gampang Lolos Uji Emisi Motor, Solusi Ampuh Dari Mekanik
Kendati demikian, desain motor yang masih menggunakan pedal kayuh dirasa kurang cocok dibawa ke medan berat,karena knalpot underbelly-nya sering menghantam tanah.
Masalah itu pun membuat para insinyur di sejumlah pabrikan memutar otak dan akhirnya memutuskan untuk membuang pedal kayuh dan desain knalpot underbelly pada motor buatannya.
Adanya ruang kosong di kedua sisi motor membuat para insinyur berpikir untuk memasang knalpot di sebelah kanan.
Contohnya bisa dilihat pada motor Triumph Model H yang keluar pada akhir 1914 silam.
Wajar saja para insinyur berpikiran demikian, soalnya kebanyakan mesin motor pada saat itu memilih lubang pembuangan yang menyerong ke sebelah kanan.
Namun keputusan ini konon dicetuskan karena masyarakat pada 1 abad yang lalu terbiasa untuk naik dan turun dari kuda lewat sisi kiri.
Sehingga kebiasaan tersebut diaplikasikan pada motor dengan memasang knalpot di sebelah kanan.
Dengan begitu, pengendara bisa naik dan turun dengan mudah dari sebelah kiri motor.
Tanpa takut harus terkena pipa panas dari knalpot, pakem penempatan knalpot ini kemudian terus diterapkan oleh pada kebayakan motor yang diproduksi di seluruh dunia.
Baca Juga: Trend Knalpot Motor 'Nembak' Ternyata Bikin Mesin Cepat Jebol Meski Standar, Baca Nih Penjelasannya