Otomania.com - Warna Baut Mempengaruhi Kekuatannya, Jangan Asal Pasang Ya.
Ada beberapa fakta yang menarik mengenai baut yang digunakan pada kendaran, yakni arti dari nama baut hingga warnanya.
Salah satunya adalah, ternyata nama baut itu berasal dari dua bahasa, yang pertama dari bahasa Inggris yaitu bolt.
Baca Juga: Susah Buka Baut Cakram Motor, Jangan Menyerah, Coba Lakukan Dua Cara Ini
Lalu untuk bahasa yang kedua adalah dari bahasa Belanda yaitu bout.
Wajar sih, banyak istilah serapan dari bahasa Belanda di dunia otomotif seperti kopling, noken as, laher, seher, busi, dan masih banyak lagi.
Kemudian beralih ke fakta berikutnya, yakni benarkah kualitas baut bisa dilihat dari warnanya?
Baut, sama-sama dibuat dari logam, ada baut yang berwarna hitam gelap, perak mengkilap, abu-abu kusam, abu-abu kinclong, kuning.
Dan ada juga warna-warna 'ajaib' baut seperti warna merah, biru, hijau anodized.
Pemberian warna pada baut ini memang enggak asal karena menentukan akan dipakai di komponen apa.
Jadi, tidak bisa asal tukar pasang baut meski ukurannya sama nih, karena sudah ada spesifikasinya masing-masing.
Paling umum, di kendaraan produksi massal adalah baut berwarna agak gelap terbuat dari baja hitam.
Baca Juga: Bikin Melongo, Ternyata Ini Fungsi Lain WD-40, Bukan Cuma Buat Buka Baut!
Meski warnanya terlihat dekil, baut dari baja hitam ini diyakini lebih kuat dari bahan lain.
Sehingga sering dipakai untuk cylinder head atau kruk as karena lebih tahan panas mesin dan tidak gampang memuai.
Lalu ada baut yang berwarna kekuningan yang banyak dikira dibuat dari bahan kuningan namun ternyata bukan.
Ternyata warna kuning itu hanya sepuhan, karena aslinya baut dan mur berwarna kuning itu terbuat dari besi biasa saja.
Begitu juga dengan baut-baut warna warni yang ada di pasaran, biasanya terbuat dari besi biasa yang jelas kalah kualitasnya dengan baut dari baja hitam.
Baut dengan material baja lebih kuat ketimbang besi karena proses pembuatannya melalui tahap pengecoran dalam kondisi baja masih cair yang kemudian didinginkan.
Sehingga baut dari bahan baja hitam tidak ada rongga dan lebih padat, hasilnya lebih kuat meski secara bobot jelas jadi lebih berat.
Tapi di atas baja, ada lagi yang lebih superior yaitu baut dengan bahan titanium. Seperti yang dipakai di MotoGP.
Baca Juga: Demi Hindari Rembes, Sebetulnya Baut Oli Mesin Motor Perlu Seal Tape Gak Sih?
Baut ini dipakai di motor balap seperti pada MotoGP dan warnanya justru enggak warna-warni.
Kalau ada yang menjual baut warna kebiruan dengan embel-embel baut titanium justru itu baut baja atau besi yang disepuh saja.
Di motor balap baut titanium sangat diperlukan karena tahan korosi dan lebih ringan dari stainless steel tapi kekuatan beban puntirnya jauh lebih tinggi.
Baut titanium ini, ternyata dibuat untuk pesawat terbang dengan kode 6AL-4V (grade 5) yang berarti titanium tersebut berupa alloy yang dipadukan dengan 6% alumunium dan 4% vanadium.
Baut titanium ditawarkan dalam berbagai bentuk, seperti flanged hex head bolts, tapered hex socket bolts and hex socket dome head bolts (fairing bolts).
Menariknya, HRC (Honda Racing Corporation) divisi balap dari Honda menjual baut yang juga dipakai di motor RC213V MotoGP.
Paling murah baut ukuran 14 dihargai 11.664 Yen atau sekitar Rp 1,4 juta.
Sedangkan baut ukuran 25 paling mahal dengan harga sekitar 1,75 juta Rupiah, Sob!
Tapi wajar saja bautnya mahal karena memang peruntukannya buat balapan kelas 'raja'.