Tewaskan Anak Driver Ojol, Ini Kronologi Sate Beracun Sianida Salah Sasaran, Awalnya Incar Polisi Berpangkat Aiptu

Parwata - Rabu, 5 Mei 2021 | 09:00 WIB

Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021)(KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO) (Parwata - )

Otomania.com - Pelaku ditangkap, fakta baru kasus sate beracun tewaskan anak pengemudi ojol terungkap.

Akhirnya kasus meninggalnya anak pengemudi ojek online (ojol) setelah menyantap sate terungkap.

Melansir dari Kompas.com, kasus tersebut terjadi pada anak pengemudi ojek online bernama Naba Faiz Prasetya (10), warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Kasus meninggalnya anak setelah menyantap sate beracun yang terungkap dikirim oleh seorang wanita.

Baca Juga: Honda BeAT Tak Bergerak di Perkebunan Teh, Jadi Saksi Pembunuhan Seorang Pria Oleh Selingkuhannya

Sate tersebut awalnya dikirim oleh pelaku melalui ayah korban yang bernama Bandiman.

Sate tersebut dikirim untuk seseorang bernama Tomy di daerah Bantul.

Namun, saat itu penerima menolak kiriman tersebut karena tidak mengenal identitas pengirimnya.

Sate tersebut kemudian diberikan kepada Bandiman untuk dibawa pulang.

Setelah disantap bersama keluarganya, anak dan istri Bandian lalu merasa mual dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Sang istri berhasil ditolong, sedangkan anaknya tewas akibat makan sate tersebut.

Mendapat laporan itu polisi langsung melakukan pendalaman penyelidikan dan bekerjasama dengan Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan DIY untuk memeriksa makanan sate tersebut.

Hasilnya, makanan sate yang disantap korban ternyata terbukti mengandung racun potasium sianida.

Baca Juga: Takut Diburu Polisi, Mantan Penjual Sate Kere Menyerahkan Diri, Padahal Motor Curian Belum Dinikmati

Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), Lipur Riyantiningtyas, mengatakan.

Jenis racun tersebut dapat mudah didapatkan karena dijual secara bebas di pasaran.

Sebab, zat tersebut biasa digunakan untuk racun tikus. Racun tersebut jika masuk ke dalam tubuh manusia akan menimbulkan gejala mual hingga gagal napas.

“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, napas sesak dan tubuh lemas,” kata Lipur, Sabtu (1/5/2021).

"Sebaliknya, dalam jumlah besar, korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yang akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5 miligram per kilogram berat badan,” katanya.

Setelah mendapat petunjuk jika tewasnya korban akibat keracunan, polisi kembali melakukan pendalaman penyelidikan untuk memburu pelaku.

Sekitar empat hari setelah kejadian itu, polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku yang mengirim makanan beracun tersebut.

"Diamankan NA (25) warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kata Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).

Kepada polisi, pelaku mengaku sakit hati dengan Tomy, pria yang seharusnya menerima makanan sate tersebut.

Baca Juga: Honda BR-V Kacanya Berserakan, Rp 80 Juta Amblas, Pemilik Lagi Asik Makan Sate Kelinci

Dilansir dari Tribunnews.com, Tomy yang awalnya jadi target pelaku tersebut ternyata bukan orang sembarangan.

Sebab, Tomy diketahui anggota polisi yang bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Sedangkan pangkatnya adalah Aiptu dan saat ini sudah menjadi penyidik senior di instansinya tersebut.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.

Meski demikian, pihaknya belum mengetahui motif dari pelaku melakukan tindakan itu.

Sebab, kasus yang ditangani oleh Aipda Tomy selama ini cukup banyak. "Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya," kata Timbul.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Baru Kasus Sate Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol, Pelaku Ditangkap dan Target Awalnya Polisi",