Otomania.com - Gara-gara urusan mobil dinas yang dipakai suaminya, guru satu ini terpaksa menerima mutasi dipindah ke pedalaman.
Natalia Dessy Wulaningrum (36), guru honorer di SMPN Terpadu Bintuni, kesal saat menceritakan nasib yang dialaminya.
Dessy yang telah mengabdi selama 12 tahun itu akan dimutasi ke daerah pedalaman, yakni SD Negeri Kampung Inovina, Distrik Moskona Timur Jauh, Teluk Bintuni.
Kampung Inovina merupakan salah satu daerah terpencil di Teluk Bintuni. Wilayah itu harus ditempuh lewat jalur udara.
Baca Juga: Geger Video Warga Sipil Pakai Mobil Dinas TNI, Puspomad Kasih Penjelasan Seperti Ini
Selain itu, Kampung Inovina bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama tiga hari.
Dessy menulis dan mengunggah cerita itu ke media sosial Facebook pribadinya pada Senin (5/10/2020). Status ini pun viral di media sosial.
Dalam unggahannya, Dessy menjelaskan, alasan mutasi jabatan itu ternyata bersifat personal.
Ia dimutasi ke wilayah terpencil karena masalah internal antara Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) dengan suaminya yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Teluk Bintuni.
Mobil double cabin Toyota Hilux bernopol DS 52 TB yang dipakai oleh suami Dessy dipertanyakan pertanggungjawabannya untuk dikembalikan ke Dikbudpora.
Baca Juga: Gratis! Ini Syarat Pakai Tiga Mobil Dinas Wakil Wali Kota Bekasi Untuk Antar Pengantin
"Saya membaca surat itu dengan saksama, ada nama suami saya di dalam surat itu. Rupanya, bapak Plt Kadisdikbudpora Bintuni, melakukan pemindahan saya karena masalah internal dengan suami saya," kata Dessy dikutip dari unggahannya, Senin (5/10/2020).
Dessy kesal dengan mutasi itu karena selalu aktif mengajar secara daring dan bertemu langsung.
Ia juga menjadi guru pendamping untuk melatih siswa dalam lomba tingkat nasional, mewakili Papua Barat.
"Ini bukan hoaks. Bukti disposisi ada di file saya. Bolehkah saya bertanya, apakah sebagai guru saya tak cukup punya dedikasi di kabupaten ini?" kata Dessy.
Selama sepekan terakhir, Dessy selalu ke sekolah.
"Pada minggu ini saya tidak pernah absen ke sekolah, karena Kepala sekolah menugasi saya sebagai Ketua PTS dan PAS Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020 – 2021.
Di luar itu, saya bersama rekan guru honorer mendirikan bimbingan belajar Little Bee, sebagai solusi pembelajaran di masa Pandemi," kata dia.
Dessy heran dengan mutasi itu. Ia mempertanyakan kebijakan Dikbudpora Teluk Bintuni.
"Apa hubungan profesionalitas kerja saya dengan suami saya? Jika saya dimutasi karena hal teknis terkait dunia kependidikan, itu adalah hal yang wajar.
Namun, jika karena hal yang saya tidak tahu, apakah itu menjadi masuk akal? Bahkan saya mendapat kabar ada upaya penahanan gaji saya sebagai guru honorer," tanyanya.
Baca Juga: Wali Kota Semarang Izinkan Mobil Dinas Toyota Camry Buat Nikahan, Syaratnya Gampang
Ia menyayangkan nasib siswa sekolah jika pendidikan direcoki masalah pribadi atau politik.
"Apakah oknum yang tidak menghargai profesi guru ini layak menjabat sebagai pimpinan tertinggi di dunia pendidikan Bintuni," ungkapnya.
Plt Kepala Dikbudpora Teluk Bintuni Daniel Dudung membenarkan rencana mutasi tenaga guru honor tersebut karena kendaraan dinas yang dipakai sang suami.
"Disposisi rencana pemindahan guru honorer itu ada dan ini dikeluarkan terkait kendaraan dinas yang digunakan oleh Suaminya, Robert Parantean," jelas Daniel, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (5/10/2020).
Daniel menjelaskan, Robert yang merupakan suami Dessy sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Perencanaan di Dikbudpora Bintuni.
Baca Juga: Begini Penjelasan Teknis Soal Mobil Dinas Wapres Maruf Amin yang Diisi BBM Pakai Jeriken
Robert memegang kendaraan dinas jenis double cabin dengan nomor polisi DS 52 TB.
Kini, Robert telah dipindahkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. Namun, mobil dinas itu belum dikembalikan.
"Kendaraan itu masih aset Dikbudpora, sehingga harus dikembalikan. Apalagi Dikbudpora belum memiliki kendaraan dinas roda empat jenis Hilux yang bisa dipakai untuk operasional, dan di dinas tidak ada lagi kewenangan untuk pengadaan kendaraan roda empat atau enam, hanya sebatas roda dua," ujarnya.
Daniel telah menyurati Robert perihal mobil dinas tersebut. Tetapi, Robert mengabaikan surat tersebut.
Sehingga, Daniel membuat disposisi rencana mutasi istri Robert yakni Dessy Wulaningrum yang bekerja sebagai guru honorer di SMPN Terpadu Bintuni.
"Jadi soal mutasi itu baru rencana. Belum ditandatangani dan kasubag kepegawaian, juga belum konsep," tandasnya.
Artikel serupa telah tayang pertama kali di Kompas.com dengan judul "Suami Tak Kembalikan Mobil Dinas, Guru Honorer Terancam Dimutasi ke Pedalaman".