Awas Tilang, Tol Cipali Sekarang Pakai Speed Gun, Ada Juga Timbangan Otomatis

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 22 September 2020 | 19:30 WIB

Anggota PJR Polda Jabar mempraktikan penggunaan speed gun di Tol Cipali (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Bersinergi dengan Korlantas, kepolisian daerah, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), PT Lintas Marga Sedaya yang kini memiliki nama Astra Infra Road Cikopo-Palimanan (Astra Tol Cipali), mengkampanyekan Bulan Keselamatan Berkendara.

Seremoni Kick Off dilakukan di Rest Area Km 102 arah Palimanan, Senin (21/9/2020), yang dihadiri Ketua KNKT, Korlantas Polri, Presiden Direktur Astra Tol Cipali, dan CEO Toll Road Business Group Astra Infra Kirst Ade Sudiyono.

Usai melakukan gelar petugas layanan, langsung dilakukan penindakan operasi speed gun oleh kepolisian bagi kendaraan yang melanggar batas kecepatan maksimum 100 kpj.

Pada kesempatan itu pula dilakukan penempelan 100 stiker reflektor agar terlihat di malam hari.

Baca Juga: Tol Cipali Makan Korban Jiwa, Bus Sahabat Hancur Lebur, Terguling Setelah Hantam Avanza dan Truk

Krist mengatakan Bulan Keselamatan Berkendara merupakan upaya Astra infra meningkatkan pelayanan bagi para penggunanya sekaligus memperingati Hari Lalu Lintas pada 22 September 2020.

Istimewa
Kecelakaan di Tol Cipali KM 150+300 Majalengka, Jawa Barat, Minggu (23/8/2020). Kecelakaan tersebut 4 orang meninggal dunia dan 10 luka-luka.

"Kampanye yang dipusatkan di Tol Cipali, juga akan berlaku di seluruh tol Astra Infra. Diharapkan dengan program 3E (Engineering, Education, dan Enforcement) dapat menciptakan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan berkendara di jalan tol Asrra Infra," kata Krist, dalam keterangan resminya, Selasa (22/9/2002).

Peningkatan layanan keselamatan lalu lintas yang dilakukan merupakan tindakan preventif melalui program 3E sebagai bentuk keseriusan Astra Tol Cipali meminimalkan kecelakaan.

Melalui program Engineering, saat ini di sepanjang ruas Cipali telah terpasang dua buat alat timbang weight in motion (WIM) yang berada di Km 74 dan Km 178.

Baca Juga: Avanza Tabrak Mobil Lain Malah Kebakaran Sampai Tak Tersisa, Kejadian di Tol Cipali

Pemasangan WIM bertujuan mendeteksi berat kendaraan yang melintas di ruas Cipali.

Selain itu, dilakukan juga pemasangan wire rope atau sling baja yang mampu menahan beban kendaraan sampai 80 ton yang juga difungsikan sebagai pembatas jalan.

Saat ini, wire rope yang telah terpasang sepanjang 39 km akan bertambah menjadi 44 km pada 2020, dan dilanjutkan 65 km pada tahun berikutnya.

TribunJabar.co.id
Toyota Hiace terguling di tol Cipali efek ditampar Mitsubishi Pajero Sport

Tidak hanya itu, rumble dot sepanjang 35 km juga sudah terpasang dengan fungsi garis kejut untuk mengingatkan kewaspadaan dalam berkendara.

Pendalaman median jalan sepanjang 81,245 km sebagai batas menahan kendaraan agar tak pindah jalur juga telah dilakukan.

Pada area black spot juga telah terpasang 11 unti lampu strobe dan penambahan 634 rambu peringatan dan himbauan berhati-hari, hindari tabrak belakang, dan lainnya.

Sejak Maret 2020, juga telah dipasang marka speed reducer dengan jenis Chevron dan Dragon Teeth sepanjang 500 meter di empat lokasi sebagai pilot project jalan tol pertama di Indonesia.

Sampai akhir tahun, akan ditambah di lima lokasi hingga total ada sembilan lokasi, sebanyak 21 unit CCTV juga telah terpasang di lajur utama sebagai pemantau real-time.

Presiden Direktur Astra Tol Cipali Firdaus Azis mengatakan, pada tahun berjalan hingga Agustus 2020, jumlah kecelakaan lebih rendah 13 persen dibanginkan periode yang sama di 2019.

"Bersadarkan kajian KNKT, Tol Cipali dengan karakteristik tol yang lurus berada di tengah Trans Jawa memiliki faktor reaksi manusia yang berdampak pada kecelakaan, yaitu risiko lelah pada pengemudi dan tingginya gap kecepatan. Bagi pengguna jalan, jangan dipaksakan terus mengemudi karena faktor penyeban kecelakaan yang besar saat mengantuk atau lelah," ujar Firdaus.

Dari segi Edukasi, sosilasisasi keselamatan berkendara dilakukan melalui media luar ruang, sosial media, sertaa melalu komunitas binaan. Sementara untuk Enforcement dengan penindakan speed gun yang sudah dimulai sejak Maret 2019.

Selain itu, dilakukan juga penindakan truk over load overdimenssion (ODOL) tiap tiga bulan yang mengandeng Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak 2018 lalu.

Penindakan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengguna jalan terhadap keamanan dan keselamatan berkendara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tol Cipali Mulai Pakai Speed Gun, Maksimal Kecepatan 100 Kpj".