Jalan di Pegunungan Dibuat Berkelok Ada Alasan Ilmiahnya, Ini Penjelasan Ahli

Adi Wira Bhre Anggono - Kamis, 13 Agustus 2020 | 19:45 WIB

Jalur Selatan Jawa terkenal dengan pemandangannya elok dan jalan berkelok. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Dampaknya, bisa jadi kendaraan yang bermuatan akan kehilangan tenaga ketika menanjak, atau rem blong ketika di turunan.

Baca Juga: Berangkat Boncengan Motor Tak Kunjung Sampai Rumah, Keluarga Hubungi Koramil, Tragis Rupanya Suami Istri Tewas di Jurang

Kedepankan isu keselamatan

Pengamat transportasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Imam Muthohar mengatakan, pada perancangan geometrik suatu jalan, yang dikedepankan adalah isu keselamatan.

Oleh karena itu, jalan yang dibangun harus mampu melindungi para penggunanya.

"Pada saat memulai desain perlu diperhatikan aspek alinemen horisontal atau desain jalan lurus dan tikungan dan aspek alinemen vertikal desain kelandaian naik dan turun," ujar Imam, saat dihubngi secara terpisah, Kamis (13/8/2020).

Ia menjelaskan, masing-masing memiliki standar teknis dan aturan yang harus dipenuhi untuk memenuhi keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara di jalan.

Baca Juga: Petualangan Ekstrem Darius dan Donna Riding di Pegunungan Himalaya, Sempat Nyasar

Jika dalam rencana pembuatan jalur melewati daerah yang relatif datar, maka perancangan atau desain jalan relatif mudah dan tidak banyak kendala yang dihadapi.

"Artinya, bentuk geometrik jalan bisa lurus dan tikungan. Bisa dengan jari-jari besar yang memungkinkan kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi bisa sampai 100 kilometer per jam.