Street Manners: Jangan Cuma Bengong Nontonin, Ini Tips dari Polisi Ketika Melihat Lakalantas

M. Adam Samudra,Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 22 Juli 2020 | 19:45 WIB

Ilustrasi menolong korban kecelakaan. (Dalam foto: Pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Tanah Putih Darmasaba Badung, Selasa (14/7/2020) .) (M. Adam Samudra,Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Kecelakaan lalu lintas sering tak terpredikis, bisa terjadi kapan saja dan dialami siapa sja.

Ada banyak kemungkinan yang menjadi faktor terjadinya sebuah kecelakaan.

Baik itu dari kelalaian sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

Korban kecelakaan lalu lintas cenderung mengalami luka yang cukup parah, sehingga harus segera ditangani dengan cepat dan tepat.

Namun dalam beberapa kejadian, biasanya pengguna jalan lain enggan untuk menolong apabila terjadi suatu kecelakaan.

Hal tersebut dikarenakan mereka takut dijadikan saksi atau tersangka.

Baca Juga: Sering Terjadi Polisi Langsung Cabut Kunci Kontak Saat Razia, Sebetulnya Boleh Nggak Sih?

Lantas, apa yang harus dilakukan ketika melihat kecelakaan di sekitar kita?

"Alangkah baiknya sesama pengguna jalan atau kebetulan berada di lokasi tersebut melakukan pertolongan supaya tidak terjadi hal yang lebih buruk," kata Kaurmin Sat Patwal Ditlantas Polda Metro Jaya, AKP Muhammad Rofik, Senin (20/7/2020).

Menurut Rofik, hal yang pertama dilakukan adalah periksa bagian leher atau kepala korban apabila kondisinya terkapar dan terlihat tidak berdaya.

"Jangan membuka helmnya kalau belum bisa memastikan kondisi leher atau kepala si korban baik-baik saja," bebernya.

Baca Juga: Wajib Cek Tiga Indikator Vital Sebelum Beli Mobil Bekas, Biar Gak Rugi

 Ia menambahkan, setelah melakukan hal tersebut mintalah kepada korban untuk tidak dulu bergerak dan yakinkan tidak terpapar matahari langsung.

Pastikan lagi korban masih dalam keadaan sadar atau tidak, dan tanyakan apa yang sakit dan dirasakan.

"Sebelum melakukan evakuasi pastikan tidak ada organ yang patah. Selanjutnya kondisikan kepala dan leher korban untuk tidak digerakkan," ucapnya.

Rofik mengatakan, bahwa setiap melihat kecelakaan penolong harus berasumsi bahwa korban tersebut sudah alami patah tulang.

Baca Juga: Oprek Tangki All New NMAX Jadi 10 Liter, Tak Perlu Ubah Rangka, Segini Harganya

"Posisikan korban tidur terlentang jangan sampai dipindah-pindahkan. Kalau ada penolong lebih dari satu usahakan satu orang khusus untuk memegang kepala," bebernya.

Ia pun berpesan, jika melihat korban kecelakaan sebaiknya langsung mengamankan kondisi di sekitar.

Misalnya mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan kedua.