Ada pula yang menyebut bahwa mudik berasal dari bahasa Jawa Ngoko, yakni ‘mulih dilik’ yang berarti "pulang sebentar".
Sementara, Kamus Bahasa Besar Indonesia (KBBI) mengartikan mudik dengan "ke udik" atau "pulang ke kampung halaman".
Oke, lalu sekarang kita bahas kata lebaran.
Artikel MA Salamun pada tahun 1954 menyebutkan, lebaran dianggap sebagai penanda usainya waktu berpuasa.
Ada pula yang menyebut lebaran berasal dari bahasa Betawi yaitu "lebar" yang berarti luas.
Lebaran diartikan sebagai sebuah keleluasaan atau kelegaan hati setelah sebulan berpuasa.
“Lebaran adalah metafora bagi orang saling mengikhlaskan, berlapang dada. Sekaligus metonimia bagi yang merayakan Idul Fitri dengan perasaan yang plong,” kata Ibnu.
Sementara itu, Ahli Bahasa dari Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Zamzani mengatakan, "lebaran" berasal dari bahasa Jawa yakni lebar yang berarti selesai atau usai.
Baca Juga: 2.225 Pemudik Dari Jakarta Barat Digagalkan Petugas, Dua Bus Terciduk Pakai Sticker Palsu
“Lebar artinya 'selesai, usai', seperti pada lebar udan, lebar mangan, lebar subuh, lebar Senin." ujar Zamzani.
"Lebaran dapat berarti salah satunya melakukan/merayakan sesuatu saat sudah lebar,” kata Zamzani.
Apapun versinya, makna mudik dan lebaran sudah disepakati secara umum dalam tatanan bahasa Indonesia.
Mudik berarti pulang ke kampung halaman dan lebaran berarti Hari Raya Idul Fitri.