Pemudik yang tertangkap, tambah AKP Boby, diserahkan ke petugas BPBD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi.
Untuk diperiksa kesehatan sesuai prosedur tetap penanggulangan penyebaran Covid-19 setempat.
"Setelah melalui protokol kesehatan, sejumlah pemudik dari Semarang itu langsung diserahkan ke desa masing masing untuk dilakukan isolasi selama 14 hari," kata Kasat Lantas AKP Boby M Zulkifar.
Seperti diketahui, sejak sebulan lalu arus mudik melewati jalur tikus di ruas jalan tol Ngawi terus berdatangan.
Berbagai cara dilakukan pemudik untuk bisa menghindari check point atau penyekatan petugas gabungan.
Baca Juga: Ramainya Mudik Lebaran 2019 Dalam Kenangan PO Nusantara, Sebelum Covid-19 Menyerang
Pemudik umumnya lebih memilih jalur tikus di ruas jalan Tol Ngawi ini, meski medan yang dilalui relatif berat.
Tapi keinginan kuat pulang kampung pemudik untuk bisa bertemu sanak keluarganya tak membuat ciut nyali untuk menempuh jalan yang sulit itu.
Sementara pengemudi ELF, Rizki Dimas yang mengangkut sejumlah pemudik itu mengaku sengaja menurunkan penumpang itu di ruas jalan Tol Ngawi sesuai perjanjian sebelumnya.
"Saya sengaja minta penumpang turun di situ, karena di depan jalur itu ada pos check point yang melarang pemudik pulang kampung.
Untuk mengangkut pemudik itu saya memasang tarif Rp 300.000 untuk satu penumpang, dari Semarang sampai jalan tol Ngawi itu," kata Rizki Dimas.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Rombongan Pemudik Keciduk PJR di Tol Ngawi saat Melintas Jalan Tikus, Penumpang Balik ke Desa".