Baca Juga: Penggemar Drakor Wajib Tahu, Mobil Mewah di Drakor The World of the Married Nggak Main-main
Akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa warga Desa Senggreng kompak menutup jalan dengan tumpukan batako dengan semen cor layaknya pagar bangunan.
"Lalu ditanggapi oleh masyarakat Desa Senggreng. 'Lha di sana tutup, di sini ya tutup juga' begitu yang saya dengar.
Akhirnya dibangunlah dengan batako. Alhasil, jalan dua desa sempat tertutup," ungkap Sholeh.
Sholeh menambahkan, aksi kedua warga desa tersebut tidak diketahui kepala desa masing-masing.
"Aksinya tanpa diketahui oleh kepala desanya," tutur Sholeh.
Baca Juga: Polresta Malang Kota Borong Buis Beton, Bukan Buat Sumur Tapi Justru Cegah Balap Liar
Setelah aksi warga Desa Senggreng ramai diunggah di media sosial, akhirnya pihak Muspika Kecamatan Sumberpucung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan mediasi.
Tak lama kemudian setelah dimediasi, salah paham antara warga dua desa mereda.
Hasilnya, kedua warga desa sepakat membuka akses jalan.
Portal bambu di sisi Desa Sambigede dibongkar, dan tembok cor batako di sisi Desa Senggreng juga diratakan.
Baca Juga: Seorang Pemotor Alami Nasib Sial, Kepala Dapat 10 Jahitan, Motornya Jatuh ke Jurang Karena Longsor
Selanjutnya dia berharap salah paham physical distancing, seperti blokade jalan di Desa Sambigede dan Desa Senggreng tidak terulang lagi di tempat lain.
"Dua warga akhirnya dimediasi, akhirnya tembok batako itu dibongkar. Kami pastikan situasi sudah kondusif," ujar Sholeh.
"Kami berharap tidak lagi terulang," harapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Viral di Medsos, Jalan 2 Desa di Sumberpucung Malang Ditutup Batako Cor, Bermula dari Portal Bambu".