Otomania.com - Pencurian dengan memanfaatkan situasi kondisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali terjadi.
Kali ini pencuri menggunakan mobil angkot sebagai penyamarannya.
Aksi pencurian itu terjadi di lingkungan Masjid Nurud Da'wah, Jalan Cipeucang V, Koja, Jakarta Utara.
Saat masjid dalam kondisi sepi karena jamaah lebih banyak beribadah di rumah, maling pun beraksi.
Uang yang berada di dalam kotak amal masjid tersebut raib digasak maling yang aksinya sempat terekam CCTV.
Pengurus Masjid Nurud Da'wah, Muta'alim (33) mengatakan, pencurian uang kotak amal pertama kali diketahui pada Senin (27/4/2020) pagi.
Saat itu, Muta'alim mencurigai kondisi kotak amal yang sudah tak tergembok lagi.
Muta'alim lantas kaget ketika tahu kotak amal tersebut sudah kosong dan gemboknya hilang.
"Pas keluar masjid kayak ada kejanggalan, pas hari Senin itu. Kok kotak amalnya ada yang beda. Kita periksa nggak taunya bener (uang) kotak amalnya dicuri," kata Muta'alim saat ditemui di lokasi, Jumat (1/5/2020) siang.
Untuk memastikan bahwa telah terjadi pencurian, Muta'alim kemudian mengecek rekaman CCTV Masjid Nurud Da'wah.
Dari rekaman CCTV, diketahui bahwa pencurian uang kotak amal itu terjadi pada Minggu (26/4/2020) dini hari.
Dari rekaman yang ada, terlihat pelaku berjumlah tiga orang dan menjalankan aksinya dengan mengendarai mobil angkutan umum.
"Kami cek CCTV, nggak tahunya terjadi pencurian itu di hari Minggu jam 2.48 WIB," kata Muta'alim.
Akhirnya, Muta'alim melaporkan kejadian ini ke Polsek Koja untuk selanjutnya ditindaklanjuti pihak kepolisian.
Pelaku bawa angkot
Dari rekaman CCTV masjid, terlihat pelaku berjumlah tiga orang dan menumpang mobil angkot saat beraksi.
"Keliatannya dari CCTV sih ada tiga orang (pelaku). Cuman berapa total pelakunya nggak bisa mastiin," kata Muta'alim, pengurus Masjid Nurud Da'wah saat ditemui di lokasi, Jumat (1/5/2020).
Masih dari rekaman CCTV, terlihat para pelaku menjalankan aksinya dengan menumpang angkot.
Ada pelaku yang bertindak mengawasi dan ada pula yang bertindak mengambil uang dari dalam kotak amal.
"Jadi kalau dari CCTV keliatan sopirnya ini turun terus pindah ke belakang. Terus dia yang ngambil," kata Muta'alim.
Adapun pencurian uang kotak amal pertama kali diketahui pada Senin (27/4/2020) pagi.
Saat itu, Muta'alim mencurigai kondisi kotak amal yang sudah tak tergembok lagi.
Muta'alim lantas kaget ketika tahu kotak amal tersebut sudah kosong dan gemboknya hilang.
Baca Juga: Maling Ngelawak, RX-King Hasil Curian Kok Dipakai Buat Balap Liar, Ya Ketahuan Lah Waktu Razia
"Pas keluar masjid kayak ada kejanggalan, pas hari Senin itu. Kok kotak amalnya ada yang beda. Kami periksa nggak taunya bener (uang) kotak amalnya dicuri," kata Muta'alim.
Dari rekaman CCTV, diketahui bahwa pencurian uang kotak amal itu terjadi pada Minggu (26/4/2020) dini hari.
"Kami cek CCTV, nggak tahunya terjadi pencurian itu di hari Minggu jam 2.48 WIB," kata Muta'alim.
Akhirnya, Muta'alim melaporkan kejadian ini ke Polsek Koja untuk selanjutnya ditindaklanjuti pihak kepolisian.
Baca Juga: Apa Kabar Moge Milik Uje? Ustadz Zacky Mirza Mengaku Didatangi Almarhum Sebelum Membelinya
Peristiwa pencurian di Jakarta Timur
3 kotak amal di masjid Cipinang Melayu dibobol
Pada Selasa (28/4/2020), tiga kotak amal Masjid Al-Ikhwan Jalan Pangkalan Jati 1, RT 05/RW 13, Kelurahan Cipinang Melayu dibobol maling.
Marbut Masjid Al-Ikhwan, Sumaryono (62) mengatakan saat kejadian tak ada satu pun orang karena pengurus sepakat meniadakan Salat berjemaat.
"Pintu juga enggak dikunci, jadi begitu masuk langsung jalan ke arah sudut Masjid tempat kotak amal. Kejadiannya sebelum Zuhur," kata Sumaryono di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Pertamina Kasih Cashback 30 Persen Bagi Konsumen, Pahami Syaratnya
Merujuk rekaman CCTV masjid, pelaku mengambil satu per satu kotak amal lalu membawanya ke tempat saf Salat jemaat perempuan.
Meski dari rekaman CCTV hanya terlihat satu pelaku, pengurus masjid menduga pelaku ada satu pelaku lain yang bertugas menjebol kotak.
"Sepertinya dua orang, jadi satu ngambil kotak, satu lagi yang congkel. Tapi karena ada CCTV yang enggak berfungsi jadi pelaku yang terlihat cuman satu saja," ujarnya.
Sumaryono menuturkan sebenarnya ada empat kotak amal di Masjid Al-Ikhwan yang semuanya ditempatkan di sudut dekat pintu masuk.
Baca Juga: Viral Toyata Agya Diubah Jadi Mini Cooper Klasik, Yuk Lihat Jeroannya
Pelaku yang dari rekaman CCTV berusia sekitar 30 tahun hanya berhasil menjebol tiga kotak, pun satunya lagi sudah rusak dicongkel.
"Satu kotaknya lagi juga sudah dirusak, tapi enggak berhasil. Jadi yang dicongkel tiga kotak, congkel pakai obeng. Kerugian sekitar Rp 2 juta lebih," tuturnya.
Sekretaris Dewan Kehormatan Masjid (DKM) Al-Ikhwan, Arianto Dwi (34) mengatakan sudah melapor ke SPKT Polsek Makasar.
Rekaman CCTV saat pelaku beraksi sekitar 10 menit sudah diserahkan jadi barang bukti ke penyelidik Unit Reskrim Polsek Makasar.
"Sudah buat laporan ke Polsek Makasar, kemarin katanya masih proses penyelidikan. Untuk sekarang diimbau waspada biar enggak kejadian lagi," kata Arianto.
Sebagai informasi, rentan dua pekan terakhir dua Musala di Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung juga dibobol maling.
Yakni di Musala Al-Ikhwan wilayah RT 05/RW 04 dan Musala Baitul Fitriyah RT 08/RW 06 yang pelakunya hingga kini masih buron.
Pengurus masjid tempel selebaran wajah pelaku
Sekretaris DKM Masjid Al-Ikhwan, Arianto Dwi (34) mengatakan warga resah karena kasus pencurian kotak amal sebenarnya bukan pertama kali terjadi.
Baca Juga: Trail 150 cc Diskon Seharga Honda BeAT! Ini Dia Viar Cross X 150
"Ini sudah yang keempat kalinya. Tapi enggak semuanya berhasil, ada yang gagal. Sepertinya belakangan tambah rawan, karena burung Love Bird saya saja hilang," kata Arianto di Makasar, Jakarta Timur, (29/4/2020).
Empat kasus pencurian kotak amal di Masjid Al-Ikhwan yang dimaksud terhitung sejak tahun 2015 hingga aksi teranyar kemarin.
DKM Masjid Al-Ikhwan sendiri sebenarnya sudah berupaya mencegah aksi pencurian dengan memasang sejumlah CCTV.
"Tapi pas kejadian CCTV yang menyorot ke jalan enggak berfungsi, hanya yang di dalam Masjid saja. Makanya cuman satu pelaku yang wajahnya tersorot," ujarnya.
Arianto menuturkan wajah satu pelaku yang tersorot itu kini sudah disebarluaskan lewat grup WhatsApp warga setempat.
Di pintu masuk Masjid pun terpampang wajah pelaku saat menenteng kotak amal yang berasal dari tangkapan layar rekaman CCTV.
"Kita tempel di pintu masuk biar dilihat warga. Video rekaman CCTV juga sudah disebar, tapi sampai sekarang enggak ada warga yang kenal," tuturnya.
Marbut Masjid Al-Ikhwan, Sumaryono (62) juga menuturkan tak pernah melihat sosok pelaku yang membobol tiga kotak amal.
Baca Juga: Kecelakaan Hebat, McLaren MP4 Nyaris Tak Berbentuk, Tergeletak di Pinggir Ruas Tol Jagorawi
Dia berharap jajaran Polrestro Jakarta Timur lekas meringkus pelaku agar kasus pencurian disertai pemberatan tak lagi terulang.
"Memang rawan, dulu saya pernah gagalin maling kotak amal juga. Pura-pura ke kamar mandi bilangnya sakit perut, padahal mau maling," kata Sumaryono.
Marbot masjid diminta waspada
Para pengurus Musala dan Masjid di wilayah Kecamatan Cakung diimbau mewaspadai aksi pencurian kotak amal selama bulan Ramadan 1441 Hijriah.
Camat Cakung Achmad Salahuddin mengatakan pencurian kotak amal tetap perlu diantisipasi meski kegiatan ibadah dibatasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca Juga: Kaca Belakang Innova Berserakan Dihantam Scoopy Ojol Saat Mau Parkir, Handphone Jadi Penyebabnya
"Di Masjid kan masih ada marbut, aktivitas orang keluar-masuk Masjid tetap harus dipantau. Lalu kotak amalnya juga dikunci," kata Achmad saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (26/4/2020).
Alasannya bila mengacu di tahun-tahun sebelumnya, kasus kriminal selama bulan Ramadan di Kecamatan Cakung cenderung meningkat.
PSBB yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta juga membuat aktivitas ibadah di batasi sehingga lingkungan sepi aktivitas warga.
"Kadang-kadang ada peningkatan (kasus kriminal) pas bulan Puasa. Anak-anak tawuran, segala macam. Tahun-tahun sebelumnya pas Puasa kecenderungannya begitu," kata Achmad.
Achmad menuturkan selama masa PSBB, pengurus Masjid tetap diperbolehkan menerima dan menyalurkan sedekah warga.
Namun dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19, khususnya mengenakan masker saat beraktivitas.
"Kalau ada warga yang mau sedekah tentu silakan saja, dengan mekanisme yang diatur masing-masing DKM (dewan kemakmuran Masjid) setempat," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Kotak Amal Dibobol Maling, 3 Pelaku Bawa Angkot dan Terekam CCTV".