Sebelumnya terdapat meja panjang, sambungan listrik, tiga buah penjara kecil, dan tiang-tiang penghalang di sekeliling jendela.
Baca Juga: Viral Posting-an Brigjen Pol Khrisna Murti Sentil Masyarakat Negara +62: Candaan yang Terkabul
Namun kini semuanya sudah berganti dengan dekorasi ala rumah kecil dilengkapi dengan berbagai furnitur.
Selama dua tahun, Poirier menghabiskan akhir pekannya untuk merenovasi interior bus seluas lebih dari 15 meter persegi ini.
"Semua yang benda yang ada seperti lemari, tempat tidur, hingga tirai dibuat secara custom," ujar Piorier seperti dikutip dari Dwell.com.
Mereka mengaku banyak menggunakan material dan barang bekas untuk membuat furniture yang ada di dalam bus tersebut.
Baca Juga: Dua Bus Angkut 60 Orang Dilepas dari Denpasar, Alasannya Pulang Kampung Bukan Mudik
Poirier menjelaskan, interior bus dibuat dengan tanpa menggunakan sekat, sehingga semua ruangan menjadi satu bagian.
Dari depan, terdapat dapur dan ruang makan, dan kemudian di belakangnya terpasang ruang tamu lengkap dengan sofa.
Mereka berdua juga menambahkan sebuah tempat tidur yang diletakan di atas lemari penyimpanan demi menghemat ruang.
Tak hanya itu saja, interior di dalam bus juga dilengkapi dengan pemanas ruangan dan tempat penyimpanan air yang mampu menampung 80 galon air dalam sekali perjalanan.
Baca Juga: Dua Bus Angkut 60 Orang Dilepas dari Denpasar, Alasannya Pulang Kampung Bukan Mudik
Yang keren lagi, dalam mendukung ‘rumah berjalan’ ini mereka memasangkan sebuah panel surya yang bisa menghasilkan daya hingga 600 watt.
Menurut Poirier, salah satu hal yang menantang dalam merenovasi interior di dalam bus adalah membuat barang-barang dengan bahan bekas dan insulasi.
Poirier menghabiskan musim panas hanya untuk mengisulasi seluruh bagian bus, dari lantai hingga kelangit-langit.
Artikel serupa pernah tayang di Kompas.com dengan judul “Bus Bekas Tahanan Disulap Jadi Rumah Tinggal”.