Imbas Murid Tak Punya HP, Pak Guru Evan Rela Keliling Pelosok Desa Puluhan Kilometer Naik Motor Demi Ajar Siswanya

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 21 April 2020 | 12:00 WIB

Pak Guru Avan, seorang guru di pelosok Sumenep, mengajar siswanya dari rumah ke rumah karena siswanya tak memiliki perangkat untuk belajar online. (Adi Wira Bhre Anggono - )

"Saya juga ke orangtuanya menyampaikan seperti itu. Jadi minta tolong biar anak-anak tidak ke mana-mana, di rumah saja, jangan ke rumah temannya juga. 'Saya akan ke sini, tapi jangan diberi tahu kapannya. Nanti saya akan datang saja'," lanjut dia.

Baca Juga: Sukses Jambret Ponsel Tapi Apes Masuk Jalan Buntu, Pelaku Merintih Terima Banyak Kepalan Tangan Warga

Respons wali murid dan sekolah Avan mengaku apa yang ia lakukan mendapatkan dukungan dari pihak sekolah, meskipun memang dukungan itu tidak disampaikan dalam bentuk pendanaan.

"Sepertinya ini belum diatur juga ya, tidak ada aturan yang jelas penggunaan alokasi BOS itu untuk kegiatan seperti ini. Saya belum tahu itu, dan saya memang tidak memintalah, dianggap ini kan bagian dari tugas saya," ujar Avan.

Sesekali, kepala sekolah di tempat Avan mengajar pernah ikut bersamanya mendatangi rumah salah satu siswa.

Kepala sekolah pun mendukung Avan untuk tetap meneruskan kegiatan ini.

Baca Juga: Baru Pulang Kerja Malah Ditodong Golok Begal Kembar, Honda BeAT dan Ponsel Dirampas

"Ya betul (kepala sekolah mengizinkan), ya beliau men-support," kata dia.

Sementara itu, orangtua siswa merasa senang karena mereka merasa lebih tenang meninggalkan anaknya di rumah ketika harus pergi bekerja ke sawah atau ladang.

"Kan gini, orangtuanya itu malah mikirnya 'Aduh Alhamdulillah, untung Bapak ke sini, jadi anak-anak juga belajarnya bisa terpantau. Kebetulan kan kerjanya ke ladang, ke sawah, jadi saya agak tenang lah berangkat kerja, malah setiap hari juga enggak apa-apa, Pak' gitu," kata Avan menirukan pernyataan para orang tua siswa.

Avan juga tak hanya mengajarkan materi-materi yang bersifat akademis.

Baca Juga: Video Viral, Mirip Film! Tim Rajawali Kejar Begal Bermotor, Pelaku Menyerah Setelah Peluru Bersarang

Ia juga menyampaikan hal-hal yang sifatnya kontekstual, seperti membantu orangtua, menjaga kesehatan, memperkenalkan apa itu Covid-19, dan mengingatkan anak-anak untuk senantiasa beribadah.

"Kalau saya ke sana itu, pertama, tanya tentang kegiatan keseharian. Jadi saya kan tahu sekarang tuntutan kurikulum tidak harus tercapai.

Jadi tidak harus membebani siswa-siswa, tuntutan kurikulum harus tuntas, itu enggak.

Di samping itu, saya juga meminta mereka, biasalah namanya juga guru, mengingatkan, jangan lupa shalat, ngajinya," jelas Avan.

Baca Juga: Bikin Meleleh, Demi Makan Anak-Istri Driver Ojol Rela Gadaikan TV dengan 5 Liter Beras, Berikut Kisahnya

"Misal pengetahuan soal Covid-19 ini, jadi saya juga bicara tentang itu.

Yang pertama biar mereka tidak panik. Mungkin mereka tidak tahu ya apa itu corona, jadi saya sedikit berikan gambaran, tapi tidak terlalu detail.

Yang penting mereka tahu sederhananya begini, terus bagaimana pencegahannya. Cuci tangan yang baik, jaga kesehatan, jaga jarak," sambung dia.

Dokumentasi kegiatan mengajar yang dilakukannya, kata Avan, bagian dari kewajibannya untuk melaporkan secara administratif kepada pihak sekolah dan dinas pendidikan.

Baca Juga: Raih Gelar Bike of The Year, di Jawa Timur All New Yamaha NMAX 155 Connected/ABS Kena Banderol Segini

Tak punya pilihan lain Avan menyadari bahwa keputusannya untuk mengajar siswa dari rumah ke rumah pada masa pandemi virus corona tak sesuai dengan imbauan pemerintah.

Akan tetapi, ia mengaku tak punya pilihan lain atas kondisi riil yang dihadapi siswanya.

"Di satu sisi saya memang paham bahwa saat ini tidak boleh keluyuran, tidak boleh ke mana-mana. Tapi memang, alhamdulillah di daerah saya itu masih zona hijau, itu yang pertama. Karena masih zona hijau, saya merasa insya Allah semoga aman saya jalan," kata Avan.

Baca Juga: Ngeri, Sedang Melintas Dini Hari, Motor Dirampas dan Dibawa Kabur, Begini Kejadiannya Versi Polisi

Selain wilayahnya masih termasuk zona hijau, dukungan dari keluarga juga membuatnya semakin yakin menjalankan kewajibannya sebagai seorang guru dengan kondisi siswa yang terbatas fasilitas.

"Kalau keluarga saya malah men-support, ya. Jadi kan saya diskusi juga, ini gimana kalau seperti ini. Saya sampaikan, niatkan. Ya alhamdulillah keluarga support," ujar dia.

Avan kini telah berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan telah mengajar di SDN Batuputih Laok 3 sejak 2015.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pak Guru Avan, Mengajar dari Rumah ke Rumah karena Siswa Tak Punya Ponsel...".


---------------------------------------

Ingin lebih lengkap dan detail ulasan otomotif seperti test drive, test ride, tips, knowledge, bisnis, motorsport dan lainnya, kalian bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF secara digital (e-magz). Caranya klik: www.gridstore.id Kalian akan mendapatkan paket berlangganan menarik.