Ini karena lubang yang diperbesar oleh proses tambalan bisa memutuskan serat baja pada konstruksi di dalam ban tersebut.
Efeknya, ikatan antar-serat baja yang membentuk kontruksi ban menjadi tidak sempurna.
Dalam jangka waktu lama, kotoran jalanan dan air, akan membuat konstruksi serat baja ini mengalami korosi.
Kondisi ini jelas kian memudahkan ban kehilangan tekanan angin secara tiba-tiba atau mengalami pecah ban ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
4. Tekanan Angin Ban Kurang
Tekanan ban terlalu rendah bisa menyebabkan ban pecah.
Saat mobil berjalan, potensi panas berlebih juga terbuka akibat gesekan yang lebih besar.
Kurangnya tekanan akan membuat kerja dinding ban menjadi lebih berat akibat defleksi berlebihan saat mobil berjalan.
Baca Juga: Lari 125 Km/jam, Kijang Innova Pecah Ban, Setengah Bodi Terkoyak
Kondisi ini melemahkan konstruksi dinding ban dan bisa meyebabkan benang di dalamnya lama kelamaan putus.
Kombinasi dari panas berlebih dan lemahnya konstruksi dinding ban akibat tekanan yang kurang ini yang bisa mengakibatkan pecah ban secara tiba-tiba.