Canggih Bener! Ini Empat Sensor Utama yang Dipakai Dalam Ujian SIM Elektronik e-Drives

Adi Wira Bhre Anggono - Senin, 2 Desember 2019 | 17:40 WIB

Ilustrasi ujian praktik SIM A menggunakan sistem e-Drives (Adi Wira Bhre Anggono - )

(Baca Juga: Lega..! Tiga Kelompok Sindikat Pencuri Motor Dibekuk Resmob Polda Metro, Kenali Wilayah Operasinya)

Ketika peserta melewati RFID radar, maka secara otomatis data peserta akan tampil pada aplikasi ujian praktik SIM di ruang monitoring.

Untuk Passive Infrared sendiri merupakan cahaya infra merah yang akan dipasang pada garis awal (start) dan garis akhir (finish).

Fungsi dari sensor ini untuk mengetahui saat peserta memulai dan selesai pada masing-masing tahapan.

dok. Ditlantas Polda Metro Jaya
Ilustrasi sensor Passive Infrared yang dipakai pada ujian praktik SIM elektronik (e-Drives)

Sementara untuk Vibration Sensor, berguna sesuai dengan namanya, yakni untuk mengetahui gataran pada suatu benda.

(Baca Juga: Bikin Bingung, Sumbang Penjualan Terbesar, Kok Kawasaki KLX Jarang Dijumpai Di Jalanan)

Sensor ini akan ditempatkan dalam patok (cone) yang terpasang di samping lintasan.

Bila kendaraan bermotor yang melakukan ujian menyenggol atau menabrak patok tersebut, maka sensor ini akan aktif dan mengirim sinyal ke aplikasi uji praktik SIM melalui komputer di ruang monitoring.

Dengan demikian penguji dapat mengetahui posisi dan jumlah patok yang tersengol atau tertabrak oleh pemohon SIM.