Sopir Cantik Batik Solo Trans Bikin Gagal Fokus, Bisa Diserbu Para Jomblo Nih

Adi Wira Bhre Anggono - Kamis, 31 Oktober 2019 | 11:00 WIB

Diajeng Rahma Soraya Ayu Nanda saat ditemui di Festival Pelayanan di Solo Paragon Mall, Rabu (30/10/2019). (Adi Wira Bhre Anggono - )

 

Otomania.com - Sebuah video menampakan seorang sopir bus berparas cantik viral di media sosial pada Rabu (30/10/2019) kemarin.

Viralnya sopir bus cantik yang sedang menyopiri Batik Solo Trans (BTS) itu ramai setelah di-posting oleh akun Instagram @jelajahsolo.

Di video tampak sosok perempuan tersebut memakai seragam Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo.

Setelah ditelusuri oleh rekan Tribun Solo, ternyata sosok wanita berparas ayu itu adalah Diajeng Rahma Soraya Ayu Nanda yang biasa disapa Ajeng.

(Baca Juga: Tega Bener! Demi Hindari Tilang, Pemotor Supra X Tega Tinggalkan Istrinya di Jalan Saat Operasi Zebra)

Ajeng mengekui bahwa dirinya memang biasa mengemudikan BST namun hanya dilingkungan Terminal Tirtonadi.

"Jadi yang postingan saya di medsos itu habis ada pelatihan sosialisasi naik BST," kata Ajeng, Rabu (30/10/2019).

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Solo, Surakarta dan Sekitarnya (@jelajahsolo) on

"Setelah busnya pulang, Saya cuman muter-muter itu di terminal," terang Ajeng.

Saat dia mengendarai BST itu direkam dan kemudian viral di medsos dan mendapatkan banyak respon dari netizen.

(Baca Juga: Di Indonesia, Resale Value Masih Jadi Faktor Penentu Pembelian Kendaraan)

Terlebih akun tersebut membuat caption yang menarik perhatian netizen.

"Tujuannya biar mereka yang nonton itu juga mau naik BST sekalian sosialisasi ke masyarakat kan," terang Ajeng

Hal tersebut dia tunjukkan juga untuk membuktikan bahwa semua pekerjaan tidak perlu malu atau minder.

Apapun pekerjaan yang dilakoni harus disyukuri walaupun menjadi sopir.

Namun, Ajeng di Dishub Solo pekerjaannya sebagai staff bidang lalu lintas.

(Baca Juga: Sudah Juara Dunia MotoGP, Marc Marquez Masih Bisa Patahkan Rekor Jorge Lorenzo)

Sopir Angkutan Feeder

Pemkot Surakarta nantinya akan menggaji para sopir angkutan pengumpan feeder Batik Solo Trans (BST) jika BST beralih fungsi menjadi angkutan sekolah gratis berhasil direalisasikan.

Pemberian gaji sopir tersebut menjadi konsekuensi atas akuisisi layanan feeder BST oleh Pemkot Solo.

"Selama ini pengemudi sering menanggung biaya operasional yang lebih besar dari pendapatan mereka," kata Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub), Taufiq Muhammad, Jumat (29/3/2019) siang.

"Jika nantinya optimalisasi feeder dijalankan maka Pemkot Solo harus mengambil alih biaya tersebut," katanya.

(Baca Juga: Truk Semen Oleng, Sekali Sambar Nyawa Dua Pedagang Asongan Melayang )

Biaya operasional merupakan pendapatan pengemudi.

Taufiq mengklaim optimalisasi dan alih fungsi feeder BST tidak akan lancar manakala pengemudi dibiarkan mencari pendapatan sendiri.

Hal tersebut karena sopir akan sering ngetem dan menunggu armada penuh.

"Ya kalau sudah begitu feeder tidak bisa maksimal melayani masyarakat, makanya kami memikirkan untuk menggaji mereka," katanya.

(Baca Juga: Ternyata Ada Masyarakat Minta Waktu Operasi Zebra Ditambah. Kok Bisa?)

Wacana Pemkot Solo mengubah feeder BST sebagai angkutan gratis pelajar kini tengah digodok.

Rencana alih fungsi tersebut dilakukan karena jumlah penumpang BST tidak terlalu banyak.

Dalam sehari jumlah penumpang hanya mencapai 4 orang sekali jalan.

Sehingga otomatis pendapatan yang didapat tidak mampu menutup biaya operasional.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Viral Sopir Batik Solo Trans Berparas Cantik yang Menarik Hati Netizen, Begini Ceritanya".