Dituding Biang Kerok Pulusi Karena Kualitas Bbm Rendah, Pertamina Bilang Begini

Indra Aditya - Selasa, 20 Agustus 2019 | 17:00 WIB

Ilustrasi isi bensin motor (Indra Aditya - )

Otomania.com - Polusi semakin mengkhawatirkan, Pertamina dianggap suplai bahan bakar minyak (BBM) dengan kualitas rendah untuk kendaraan bermotor.

Hal tersebut setelah naiknya kabar Jakarta yang menjadi salah satu kota penghasil polusi tertinggi di dunia hingga masuk taraf bahaya.

Merasa peka akan kabar tersebut, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), menyarankan untuk menghentikan produksi dan penjualan bahan bakar berkualitas rendah.

BBM berkualitas rendah yang dimaksud seperti Premium 88, Pertalite 90, Solar 48, dan Dexlite.

Baca Juga: Semakin Praktis, Pertamina Gandeng Ezeelink Luncurkan e-Voucher Bbm

Hal tersebut berlandaskan studi yang mereka lakukan dimana salah satu penyebab tingginya emisi gas buang kendaraan bermotor di Ibukota akibat rendahnya kualitas bahan bakar yang digunakan.

"Ganti dengan memproduksi dan memasarkan BBM yang memenuhi persyaratan teknis kendaraan bermotor," ujar Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB beberapa waktu lalu.

Tanggapi hal tersebut, External Communication Manager Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita mengatakan sudah menurun jauh.

Arya menambahkan hal tersebut karena semakin banyak kendaraanyang semakin canggih dan meminta untuk 'minum' BBM dengan oktan 92.

Baca Juga: Ditegaskan Pertamina, Jual Bensin Eceran Bisa Dipenjara Dan Didenda

"Pertamina juga tetap terus mensosialisasikan hal tersebut, dampak bahan bakar terhadap kendaraan," kata Arya dikutip dari Kompas.com, Jakarta, Senin (19/8).

Namun semua kembali lagi ke konsumen pengguna produk yang dinilai KPBB kurang berkualitas ini.

Masih akrab kita temui sehari-hari mobil yang seharusnya meminta oktan tinggi untuk proses kombusinya namun tetap antre di barisan pertalite yang memiliki oktan 90.

Bahkan terkadang pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang menawarkan premium yang memiliki oktan 88 saja masih ada kendaraan 'mentereng' berjejer di outlet premium.

Baca Juga: Truk Tangki Pertamina Bawa 32.000 Liter Bbm Tabrakan dengan Calya, 3 Orang Tewas Terbakar

Perlukah kita menilik diri kita sendiri sob sebelum saling tuding penyebab polusi?

Perlukah kita mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk kesehariannya?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapan Pertamina Soal Premium dan Pertalite Dianggap Sumber Polusi"