Menurut Stuart Billing dari perusahaan kontraktor yang menangani ujicoba ini, kaca bekas yang digunakan merupakan produk sekali pakai.
"Kaca-kaca ini tak dapat didaur ulang kembali. Dihancurkan menjadi seperti pasir dan kami mencampurkannya di pabrik aspal kami," katanya.
"Kami dapat memanfaatkan barang yang biasanya dibuang ke TPA atau berpotensi mencemari lingkungan," jelasnya.
(BACA JUGA: 7 Fakta Kecelakaan Maut di Brebes, Kronologi Sampai Korban Tewas)
Produk serupa telah digunakan membuat jalan di berbagai negara bagian lainnya.
Namun untuk Tasmania, baru kota Kingborough yang melakukannya. Billing mengatakan, sejumlah kota di Tasmania telah menghubungi perusahaannya untuk menggunakan produk ini.
Material pengganti aspal ini dikembangkan Close The Loop Australia, sebuah perusahaan yang bertujuan meminimalkan sampah plastik.
Nerida Mortlock dari perusahaan tersebut menjelaskan sampah plastik halus tidak terurai secara baik di TPA.
"Apa dilakukan di sini yaitu melelehkannya menjadi aditif. Jadi tidak berupa plastik mikro. Tak ada masalah polusi yang ditimbulkan," katanya.
Dia berharap seluruh kota di Australia mulai menggunakan bahan pengganti aspal ini sehingga bisa mengurangi sampah plastik yang kian jadi permasalahan di negeri itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Tasmania, Sampah Plastik dan Kaca Dijadikan Pengganti Aspal",