Warga Depok Diserang Teror, Diduga Geng Motor Bawa Sejata Tajam

Parwata - Senin, 10 Desember 2018 | 13:00 WIB

Lokasi penyerangan sekelompok pemuda yang diduga anggota geng motor, di Sukmajaya, dimana warga berhasil menghalau pelaku penyerangan dan membekuk seorang diantara mereka. (Parwata - )

Otomania.com - Sekelompok pemuda yang diduga sebagai geng motor melakukan aksi teror dan membuat warga Kota Depok resah.

Kali ini aksi kawanan bermotor yang membawa senjata tajam itu terjadi di Jalan RRI Kampung Serab, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, atau tepatnya di depan Toko Besi Mega Baja, Minggu (9/12/2018) dini hari sekira pukul 04.00.

Sedikitnya 12 pemuda yang berboncengan 6 motor dengan membawa senjata tajam, menyerang beberapa remaja warga sekitar yang sedang berada di lokasi kejadian menunggu saat sholat subuh.

Beruntung saat kejadian beberapa remaja itu berhasil menghindar dan membuat sejumlah warga lainnya berdatangan.

Bahkan secara beramai-ramai belasan warga keluar rumah dan mencoba mengejar para pemuda yang diduga anggota geng motor tersebut.

Warga akhirnya berhasil menghadang salah satu anggota geng motor dan membekuknya berikut sepeda motor yang ia kendarai.

Pelaku penyerangan yang berhasil dibekuk warga itu, kemudian diserahkan ke Polsek Sukmajaya, Depok.

Ahmad, Ketua RT 3, RW 5, Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, mengatakan dari keterangan dan kesaksian warga aksi sekelompok pemuda yang masuk dan menyerang remaja di wilayahnya sangat meresahkan warga.

Apalagi mereka mencoba menyerang beberapa remaja warga sekitar tanpa alasan yang jelas. Sebab saat kejadian, para remaja sedang berada di sekitar Gudang JNE, tempat mereka bisa berkumpul.

(BACA JUGA: Preman Ngamuk Diberi Uang Rp 2 Ribu, Batu Koral Mendarat di Kening Sopir Truk)

"Untungnya saat ada keributan itu, beberapa warga langsung keluar rumah dan berhasil menghalau sekelompok pemuda yang menyerang. Bahkan warga berhasil menangkap salah seorang diantara mereka dan akhirnya kami serahkan ke Polsek Sukmajaya," kata Ahmad, Minggu (9/12/2018).

Ia berharap dari satu pelaku yang ditangkap polisi bisa mengembangkan kasus penyerangan ini dan membekuknya pelaku lainnya.

"Sebab kami duga mereka adalah geng motor. Meskipun aksi mereka tidak menimbulkan korban dan kerusakan, warga berharap pelaku lainnya bisa dibekuk polisi," kata Ahmad.

Andre salah seorang warga, mengatakan para penyerang yang berjumlah 12 orang yang mengendarai sepeda motor berboncengan, rata-rata membawa senjata tajam jenis celurit di tangan mereka.

"Begitu mereka tahu warga pada keluar, mereka langsung coba kabur. Saya berhasil hadang dan narik satu orang dari mereka untuk kita amankan," kata Andre.

Dari hasil interogasi warga, kata Andre, warga sangat yakin pelaku adalah anggota geng motor.

"Mereka menyerang tanpa alasan jelas dan hanya untuk unjuk gigi. Sebagian besar dari mereka berhasil kabur dan dihalau warga saat sedang buat onar," katanya.

Andre menjelaskan penyerangan terjadi menjelang adzan subuh. Sehingga sudah banyak warga yang terjaga dan langsung keluar rumah saat ada suara keributan.

"Sedikitnya mereka ada 12 orang atau lebih. Semoga yang lain berhasil dibekuk dan diungkap polisi selain satu orang yang berhasil diamankan warga," kata Andre.

Ulah sekelompok pemuda anggota geng motor ini, sudah beberapa kali terjadi di Depok sejak 3 tiba tahun belakangan.

(BACA JUGA: Kata Produsen Ban Soal Ban Motor Tanpa Garis Tengah, Ternyata…)

Yang terakhir Polresta Depok berhasil membekuk kelompok geng motor yang menamakan diri geng motor Jepang (Jembatan Mampang) karena aksi penjarahan toko yang mereka lakukan, Januari 2018 lalu.

Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto memastikan pihaknya mendalami kasus yang diduga dilakukan anggota geng motor ini.

Menurutnya dalam mengatasi kelompok pemuda dan remaja yang beraksi melakukan tindak pidana dalam sebuah komunitas geng motor, pihaknya sejak lama melibatkan Pemkot Depok, KPAI hingga pemerhati anak untuk mengkaji fenomena tersebut.

"Ini menjadi materi kami dalam pengungkapan. Jadi penyidik bukan semata-mata melakukan penegakan hukum, tapi juga mencari latar belakang kenapa fenomena geng motor terjadi," kata Didik.

Ia menjelaskan kajian tersebut akan digunakan sebagai upaya pencegahan agar peristiwa serupa tak terulang.

"Sehingga kami koordinasi dengan semua stakeholder yang ada. Lalu dilakukan langkah-langkah penanggulangan," katanya.

Didik mengaku pihaknya sudah sempat bertemu dengan Pemkot Depok, KPAI, dan pemerhati anak dalam rapat untuk melakukan pembinaan terhadap anggota geng motor.

(BACA JUGA: Momen Motor Distud Mah Biasa, Coba Tengok yang Ini Bikin Mata Melotot)

"Intinya mengarahkan mereka untuk sering melakukan kegiatan positif," katanya.

Didik menegaskan polisi akan menindak tegas semua pihak yang terlibat dalam kasus pidana.

Karenanya ia mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti aturan yang berlaku dan senantiasa menjaga ketertiban dan kemanan lingkungan.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sekelompok Pemuda Diduga Geng Motor Teror Warga Sukmajaya Depok,