Bensin jenis itu dikemas apik di dalam botol bekas isi 1 liter.
Botol ditaruh di rak terbuka di pinggir jalan di Jl Raya Ngaliyan-Boja.
Tidak ada yang berjaga di tempatnya berjualan itu. Pengendara yang membutuhkan BBM tinggal mengambil Pertalite dalam kemasan.
Uang untuk membeli Pertalite harus pas Rp 10.000, yang kemudian dimasukkan seperti di kotak amal yang disediakan di tempat tersebut.
Tempat rak kecil berjualan itu kemudian diberi nama "bensin kejujuran".
(BACA JUGA: Lewat Muhammad Faerozi, Lagu Indonesia Raya Berkumdang di Kampung Halaman Rossi)
"Prinsip 'Bensin Kejujuran' itu untungnya untuk orang. Jadi yang beli sama saya otomatis bisa bantu yang lain, tapi yang tidak bayar juga banyak," ucapnya dia.
Bensin kejujuran ala Mbah Minto itu sederhana. Melalui bensin, pria 3 cucu itu turut membantu menyalurkan kebaikan satu orang ke orang lain.
Mbah Minto mengatakan, para pembeli umumnya membutuhkan di kala malam hari.
Hal itu karena banyak penjual eceran yang sudah tutup.
Sementara 'Bensin Kejujuran' operasi 24 jam, dan tanpa penjagaan.
"Kalau malam disediakan 20 liter, paginya pasti sudah habis. Ramainya ketika malam hari," tandasnya.
(BACA JUGA: BlackBerry Sebut, Mobil Otonom Rentan Terjangkit Virus, Bisa Jadi Senjata Pihak Tertentu)