Otomania.com - Selama Asian Games 2018, area dengan aturan ganjil genap mengalami perluasan.
Tujuannya agar aman, tertib, dan arus lalu lintas bisa lancar selama pesta olahraga tersebut dilaksanakan.
Namun, masih ada masyarakat khususnya pengguna mobil yang belum tahu adanya perluasan tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, terbukti selama 10 hari diberlakukan, total 11.240 pemilik mobil kena tilang karena melanggar.
(BACA JUGA: Siap-siap, Ganjil Genap Direncanakan Berlaku Di Margonda, Depok)
Data yang dirilis Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto, pengemudi yang banyak kena tilang berada di kawasan Jakarta Timur yang berjumlah 2.178 pengguna mobil.
Kedua terbesar di Jakarta Utara dengan jumlah 1.862 pengemudi.
Kedua daerah itu yang berkontribusi paling besar.
"Petugas juga mengamankan barang bukti seperti STNK sebanyak 6.271 lembar dan 5.228 SIM selama 10 hari ini," ujar Budiyanto seperti dilansir laman NTMCPolri, Minggu (12/8/2018).
Budiyanto pernah mengatakan bahwa untuk waktu sosialisasi selama satu bulan dinilai sudah sangat cukup.
(BACA JUGA: Dishub Klaim Kebijakan Ganjil-Genap Efektif, Kecepatan Rata-rata di Jakarta Bisa Naik 30 Km/Jam)
Sehingga, tidak ada alasan lagi buat masyarakat yang melanggar, tetap dikenakan tilang.
"Para pengguna mobil harus paham tentang adanya aturan tersebut, sehingga kami harapkan bisa lebih patuh lagi," ucap Budiyanto.
Perluasan aturan ganjil-genap itu sendiri, dilakukan mulai pukul 06.00-21.00 WIB dan setiap hari (Senin-Minggu).
Aturan ini akan berlaku sampai Asian Games selesai, yaitu 2 September 2018.
(BACA JUGA: Temuan Pelaksanaan Ganjil Genap Jelang Asian Games 2018, Penumpang TransJakarta Meningkat)
Kawasan yang masuk dalam area perluaaan ganjil genap meliputi, ruas Jalan S. Parman-Jalan Gatot Subroto-Jalan MT Haryono-DI Panjaitan-Jalan Ahmad Yani-hingga Simpang Coca Cola atau Perintis Kemerdekaan, Cempaka Putih.
Di Jakarta Selatan perluasan sistem itu mencakup Jalan Arteri Pondok Indah atau di ruas Jalan Simpang Kartini sampai Kebayoran Baru.
Sistem itu juga diterapkan di Jalan Rasuna Said.
Di Jakarta Pusat, perluasan juga mencakup Jalan Benyamin Sueb di Kemayoran.