Kasus Kecelakaan Setya Novanto Dipertanyakan Hakim, Korban Tabrakan Masak DIrawat Dokter Penyakit Dalam

Irsyaad Wijaya - Jumat, 18 Mei 2018 | 14:55 WIB

Toyota Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Tragedi kecelakaan mobil Fortuner yang di dalamnya berisi mantan ketua DPR-RI, Setya Novanto hingga sekarang masih tanda tanya.

Kasus ini terbilang unik, karena Setnov sebagai korban kecelakaan tapi dirawat oleh dokter penyakit dalam.

Untuk itu ahli penyakit dalam dokter Jose Roesma dihadirkan sebagai ahli dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Jose bersaksi untuk terdakwa dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo.

(BACA JUGA: Pihak Mitsubishi Tanggapi Soal Sales Minta Transfer ke Rekening Pribadi Sampai Rp 10 juta)

Dalam persidangan, Jose mengakui bahwa tidak lazim jika pasien kecelakaan ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam.

Salah satunya seperti dalam penanganan pasien Setya Novanto.

"Tidak lazim dalam arti kata seharusnya oleh dokter UGD," ujar Jose kepada majelis hakim.

Menurut Jose, pada umumnya dokter yang bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD) akan berkonsultasi kepada dokter bedah, apabila pasien mengalami luka atau patah tulang.

(BACA JUGA: Sikat Habis! Dalang Bom Terminal Kampung Melayu dan Thamrin Dijatuhi Hukum Mati)

Selain itu, berkonsultasi pada dokter saraf apabila pasien tidak sadar.

Namun, menurut Jose, pada kondisi tertentu bisa saja dokter spesialis penyakit dalam dilibatkan untuk menangani pasien yang datang karena kecelakaan.

Hal itu hanya terjadi pada kondisi tertentu.

"Umumnya bukan ke penyakit dalam, kecuali kalau dokter-dokter itu tidak ada," kata Jose.

(BACA JUGA: Klarifikasi Jasa Marga Tarif Tol Terbaru Trans Jawa, Jakarta-Surabaya Rp 351 Ribu)

Dalam kasus ini, dokter Bimanesh Sutarjo didakwa telah melakukan rekayasa agar Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

Hal itu dalam rangka menghindari pemeriksaan oleh penyidik KPK.

Menurut jaksa, Bimanesh dan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, diduga sengaja membuat skenario agar Novanto didiagnosa mengalami luka akibat kecelakaan.

Pada kenyataannya, Bimanesh yang merawat Novanto merupakan dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi.

(BACA JUGA: 560 Bus Siap 'Diduduki', Dishub Jawa Timur Buka Pendaftaran Mudik Gratis, Ada 20 Kota Tujuan)