Mereka pun harus olahraga di pusat kebugaran atau juga workout untuk membentuk otot tubuh.
Hal senada diutarakan Doni Tata.
Pembalap yang pernah berpartisipasi dalam ajang balap motor dunia kelas 250 cc atau Moto 2 ini mengatakan, balapan supermoto itu lebih capek dari balapan motor yang lain.
(BACA JUGA: Lihat Manfaat Lain Kaca Helm Retro, Buat Cover Headlamp Motor Custom)
Penyebabnya karena dalam balapan tersebut ada trek rintangan lompat yang harus dilalui pebalap.
Alhasil mereka harus mengeluarkan tenaga ekstra.
"Rasa letih saya bertambah 30 persen lebih banyak dibanding rasa letih setelah selesai mengikuti balapan road race (motor bebek)," kata Doni.
Untuk soal setting-an motor, Doni mengakui bahwa mendapatkan setelan yang pas di supermoto itu sulit.
Alasannya karena banyak komponen di motor iyang bisa disetel sehingga butuh waktu lebih untuk penyesuaian.
Tak cuma itu, agar bisa mendapatkan hasil terbaik, Doni yang terbiasa balapan road race dan sport harus menyesuaikan gaya balapnya lagi karena setang kemudi di supermoto lebih lebar, dan motornya pun lebih tinggi.
(BACA JUGA: Tragis! Ninja 250 Kecelakaan, Pelat Masih Putih, Pengendara Tergeletak Tak Bergerak)
"Makanya kalau sedang menikung, posisi tubuh saya tidak terlalu rebah seperti di road race, takut jatuh karena bobot sepeda motor lebih berat dan lebih tinggi," kata Doni.
Maka dari itu, dibutuhkan perhitungan matang untuk melibas trek.
Dengan begitu "Nyali Aja Ngga Cukup" untuk bisa balapan, apalagi menjadi juara di kejuaraan TGA ini.