Otomania.com - Menjadi juara dunia adalah prestasi yang takkan bisa didapat semua pembalap, termasuk di MotoGP. Persaingan ketat membuat prestasi ini semakin sulit untuk direbut.
Hanya pebalap-pebalap berkualitas atau hebat yang mampu meraih gelar ini. Meski begitu ada beberapa pebalap MotoGP yang sebenarnya bisa dikatakan memiliki hasil yang bagus, tetapi belum pernah merasakan manisnya gelar juara di sepanjang karirnya.
Siapa saja mereka? Inilah mereka:
(BACA JUGA: Sejarah Serta Makna di Balik Kode)
1. Randy Mamola
Ia adalah mantan pebalap MotoGP yang akan mendapat kehormatan sebagai legenda MotoGP. Penobatan Randy Mamola sebagai legenda MotoGP akan dilaksanakan di MotoGP Amerika 2018.
Mamola mengawali karirnya di kelas utama pada 1979, yakni kelas 500 cc. Selama bersaing di kelas 500 cc, ia berhasil podium sebanyak 54 kali dengan 13 kemenangan, 22 posisi ke-2, dan 19 kali posisi ke-3.
Randy Mamola mengakhiri karirnya pada 1992 saat masih berada di kelas 500 cc. Selama karirnya di kelas 500 cc itu, dia belum pernah mendapatkan mahkota gelar juara dunia.
Setelah tidak berkarir sebagai pebalap, tenyata Randy Mamola masih aktif di dunia balap, namun hanya berada di paddock.
(BACA JUGA: Balap Motor Terganas di Dunia, Rossi Saja Ogah Ikut)
2. Max Biaggi
Pastinya banyak yang mengenal pebalap satu ini, Max Biaggi. Di awal karir Valentino Rossi, ia menjadi rival berat di MotoGP.
Max Biaggi mulai berkarir di seri 500 cc pada tahun 1998 dan dia pensiun setelah musim 2005 berakhir.
Selama karirnya di kelas 500 cc atau kelas MotoGP, Max Biaggi berhasil 58 kali podium dengan 13 kali memenangkan balapan, 26 kali posisi ke-2, dan 19 kali posisi ke-3.
Max Biaggi juga belum pernah merasakan manisnya gelar juara dunia di kelas 500 cc atau MotoGP.
(BACA JUGA: Mengapa MotoGP Tak Pakai Alat Komunikasi Secanggih F1?)
Sete Gibernau, juga merupakan pebalap hebat yang tidak pernah mendapat gelar juara dunia kelas MotoGP.
Pebalap asal Spanyol ini juga sempat menjadi rival Rossi. Memulai karirnya di kelas 500 cc pada tahun 1997 dab bergabung dengan tim Honda. Sete Gibernau masih aktif balapan sampai tahun 2009.
Di kelas 500 cc, Sete Gibernau mendapatkan 30 podium dengan 9 kemenangan, 14 posisi kedua dan 7 posisi ketiga.
(BACA JUGA: Hafizh Syahrin Disebut Sebagai Solusi oleh Bos Tech3, Apa Maksudnya?)
Berikutnya ada Loris Capirossi, pebalap asal Italia ini mulai balapan di kelas 500 cc atau MotoGP pada tahun 2000.
Ia balapan di kelas 500 cc sampai tahun 2011. Pria yang pernah menjadi saingan Valentino Rossi ini berhasil meraih total 42 podium dengan 9 kemenangan, 14 posisi kedua dan 19 posisi ketiga.
Nama Loris Capirossi baru-baru ini terdengar kembali. Sebab, dia menjadi salah satu pengetes motor untuk ajang balap baru, yakni MotoE.
(BACA JUGA: Begini Suara MotoE Yang Bakal Digelar 2019 Sebagai Pendamping MotoGP)
Pebalap satu ini juga masih ada kaitannya dengan Valentino Rossi, tapi bukan rival melainkan pelatih Valentino Rossi. Ia adalah Luca Cadalora, memulai balapan di kelas 500 cc pada tahun 1993 dan berhenti di tahun 2000.
Prestasinya di kelas 500 cc adalah meraih 24 podium yang berasal dari 8 kemenangan, 9 posisi kedua, dan 7 posisi ketiga.
Luca Cadalora belum pernah mendapat gelar juara dunia di kelas 500 cc. Namun, pernah meraih gelar juara dunia di kelas 250 cc selama dua kali pada 1991 dan 1992.
(BACA JUGA: Meski Setia dengan Honda, Marquez Tak Menutup Mata buat Tim Lain)
6. Alex Barros
Pebalap hebat yang tak pernah mendapat gelar juara dunia berikutnya adalah Alex barros. Mulai berkarir di kelas MotoGP pada tahun 1990 dan berakhir di tahun 2007.
Alex Barros berhasil meraih 32 podium dengan 7 kemenangan, 11 posisi kedua, dan 14 posisi ketiga.