"Sementara matik konvensional lebih kompleks, untuk satu gigi ada sepasang set clutch plat kopling dan kampas kopling. Kalau ada 5 gigi, berarti ada 5 set atau 10 plat dan kampas kopling," terang pria ramah tersebut.
Karena itu, matik konvensional saat overhoul memiliki lebih banyak komponen yang harus diperhatikan.
Sementara pada transmisi CVT, komponen yang diperhatikan perawatan dan kondisinya lebih sedikit.
Baca Juga: Bahaya, Begini Akibat Sering Telat Ganti Oli Transmisi Mobil Matik
Lebih lanjut, usia atau periode ganti oli transmisi CVT disebut bisa lebih lama ketimbang oli transmisi matic konvensional yang biasa memakai jenis Automatic Transmission Fluid (ATF).
"Gesekan komponen dari transmisi CVT tidak setinggi matik konvensional," ujar Sugito.
Walau begitu, Sugito bilang bahwa biaya perbaikan dua jenis transmisi matic ini bisa sama besarnya jika rusak karena telat ganti oli.
Karena itu ia menyarankan, pemilik mobil matic harus rutin menjaga kualitas dan ganti oli transmisi matic konvensional maupun CVT.
"Kalau transmisi matik sampai rusak karena oli transmisi jarang ganti, biaya perbaikannya sama besar," tutup Sugito.
Baca Juga: Penting, Cara Aktifkan Shift Lock Transmisi Mobil Matik, Ini Fungsinya
Posted : Selasa, 28 Maret 2023 | 18:15 WIB| Last updated : Rabu, 9 Juli 2025 | 10:25 WIB
| Editor | : | Grid Content Team |
| Sumber | : | Otomania |
KOMENTAR