Otomania.com - Aplikasi peta digital, Google Maps bakal lebih canggih dengan adanya informasi mengenai titik rawan kecelakaan.
Fitur baru titik rawan kecelakaan di Google Maps, menjadi rencana PT Jasa Raharja (Persero) dan Google Indonesia untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Rivan Achmad Purwantono, selaku Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) mengungkapkan, langkah ini telah diusulkan pihaknya agar nantinya Google Maps mampu menampilkan informasi titik rawan kecelakaan.
"Sebagai bentuk pengingat kepada masyarakat saat menggunakan Google Maps tidak hanya diingatkan tentang lokasi yang akan ditempuh, tetapi juga diingatkan lokasi yang rawan kecelakaan," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Senin (20/3/2023).
Rivan menyebut, Jasa Raharja telah memiliki sebanyak 25 ribu titik rawan kecelakaan lalu lintas yang lokasinya tersebar di Indonesia.
Puluhan ribu titik rawan kecelakaan ini lah yang sebaiknya diketahui para pengguna jalan melalui aplikasi tersebut.
"Dari 25 ribu titik, 70 persen sering terjadi kecelakaan. Ini perlu disampaikan kepada masyarakat supaya lebih waspada ketika menggunakan kendaraan," ucapnya.
Bukan cuma itu, tahun ini Jasa Raharja juga berusaha meningkatkan pelayanannya. Salah satunya dengan penyerahan dana santunan kecelakaan lalu lintas dengan proses yang lebih cepat.
Untuk waktunya, penyerahan dana santunan kecelakaan meninggal dunia dinyatakan hanya 1 hari 4 jam atau meningkat 2 jam dibanding tahun sebelumnya.
Baca Juga: Anti Kehabisan Saldo, Pengemudi Kini Bisa Cek Tarif Tol Pakai Fitur Baru Google Maps, Begini Caranya
"Sementara untuk santunan luka-luka sebelumnya 12 menit 3 detik, sekarang 11 menit 14 detik (speed berkas), artinya lebih cepat," kata Rivan.
Lebih lanjut, Jasa Raharja juga mencatat performa pelayanan santunan kecelakaan lalu lintas yang sampai Februari 2023 ini sudah sebesar Rp 475,04 miliar.
Jasa Raharja juga terus bekerja sama dengan kepolisian guna memberi edukasi keselamatan berkendara kepada para pengguna jalan.
"Ini menjadi perhatian kita semua, kita ingin masyarakat di tahun 2023 diedukasi kembali tentang pentingnya keselamatan berkendara," tutup Rivan.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR