"Memang transmisi CVT memiliki toleransi beban torsi yang tidak sekuat transmisi otomatis konvensional atau transmisi manual," ucapnya.
Lebih lanjut, konstruksi transmisi CVT yang menggunakan belt terbilang memiliki beban stress yang rendah.
Baca Juga: Matikan AC Mobil Jadi Lebih Kuat Saat Menanjak, Mitos Atau Fakta?
Sehingga Jusri bilang, mobil matik CVT yang membawa muatan berlebih memiliki beban stress belt yang menyebabkannya tidak sanggup menggerakkan roda.
"Transmisi CVT juga punya batas toleransi temperatur oli yang sensitif. Jika oli transmisinya panas, maka gearbox akan membatasi penyaluran tenaga untuk mencegah kerusakan," terang pria ramah tersebut.
Selain itu, mobil dengan muatan berlebih menghasilkan tekanan oli yang lebih tinggi.
Ditambah, faktor pengemudi yang terkadang salah kaprah dalam mengoperasikan kendaraannya.
Misalnya cara stop and go yang salah dengan menggantung pedal gas di tanjakan, hal ini membuat temperatur oli transmisi cepat naik.
"Dalam kondisi stop and go harus pakai rem, bukan tahan gas," tutup Jusri.
Posted : Jumat, 24 Maret 2023 | 09:00 WIB| Last updated : Jumat, 9 Mei 2025 | 10:38 WIB
Editor | : | Grid Content Team |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR