Hal tersebut membuat karakternya pun jadi beda, RX-Z sangar di putaran atas, sedangkan RX-King yang tenaganya meledak-ledak di putaran bawah.
Mungkin hal itu yang juga jadi sebab RX-Z kalah pamor karena tarikan Yamaha RX-King di perkotaan jelas lebih ngejambak.
Tapi bisa beda cerita kalau adu cepat dilakukan di trek panjang, jelas RX-Z bisa jadi pemenangnya.
Yamaha RX-Z memiliki teknologi Yamaha Computerized Lubrication System (YCLS), yang tugasnya mengatur campuran oli samping dengan bensin lebih akurat disetiap putaran gas.
Hal sama sempat diterapkan oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di Yamaha RX-King.
Namun, sistem YCLS kembali dicopot karena tidak bisa berfungsi secara optimal di RX-King.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR