Otomania.com - Beredar Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 98 eceran asal Malaysia yang dijual murah di wilayah Sebatik, Kalimantan Utara.
Imbas beredarnya BBM eceran murah asal Malaysia tersebut, membuat pengusaha SPBU di Kabupaten Nunukan, Sebatik, naik pitam.
Tentu saja karena adanya BBM eceran murah asal Malaysia ini bisa membuat konsumen lebih memilih membelinya dibandingkan harus ke SPBU.
Apalagi BBM RON 98 eceran tersebut dijual cuma seharga Rp 10.000 per liter, lebih murah dari Pertamax RON 92 yang dijual di SPBU dan Pertashop sebesar Rp 13.050 per liter.
Kalau mau dibandingkan, BBM RON 98 setara dengan Pertamax Turbo yang dijual Pertamina Rp 15.150 per liter di wilayah Kalimantan Utara.
Laporan mengenai beredarnya BBM eceran murah asal Malaysia ini disampaikan sejumlah pengusaha SPBU Pulau Sebatik di Ruang Rapat Amabalat 1 DPRD Nunukan, Jumat (3/2/2023).
"Adanya BBM dari Tawau di Sebatik, imbasnya sangat besar kepada penjualan dan kuota BBM kami. Bahkan jarak beberapa langkah saja dari SPBU itu ada yang berjualan BBM dari Malaysia," kata Yuliana, perwakilan pengusaha SPBU Pulau Sebatik pada Jumat(3/2/2023).
Menurut Yuliana, BBM RON 98 eceran asal Malaysia yang dijual harganya cuma Rp 10 ribu, padahal harga Pertamax di tingakt SPBU dan Pertashop lebih mahal, yakni Rp 13.050 per liter.
"Pertamax kalau diecer bisa sampai Rp15.000 per liter. Sedangkan kalau Pertalite diecer mulai Rp12.000-Rp13.000. Pertalite di SPBU Rp10.000," katanya.
Baca Juga: Perbedaan Tiga Warna SPBU Pertamina, Konsumen Wajib Tahu Kelengkapan Fasilitasnya
Beredarnya BBM eceran murah asal Malaysia berimbas terhadap penurunan pengambilan BBM ke Depo Pertamina.
Penurunan terjadi sejak November 2022 dan mempengaruhi penjualan bahan bakar minyak di Pulau Sebatik tingkat SPBU.
"Stok BBM kami jadi lama habisnya. Biasanya saya datangkan untuk dua SPBU sebanyak 300 ton selama satu bulan untuk tiga kali pengambilan. Sekarang 120 ton dalam sebulan dan hanya satu kali pengambilan," ujar Yuliana.
Yuliana berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan melalui DPRD menyikapi masalah ini dengan serius.
Karena tidak hanya mempengaruhi penjualan BBM di SPBU, bahkan beberapa pengusaha Pertashop yang mengambil stok di pom bensin milik Yuliana juga memilih tidak memperpanjang kontrak.
Alasannya sudah pasti, yakni harga BBM yang dijual tidak bisa bersaing harga dengan BBM eceran asal Malaysia yang dijual murah meriah tadi.
"Sebagian dari mitra kami memilih untuk tidak memperpanjang kerjasama. Kami punya izin tapi kalah saing sama yang tidak punya izin," ungkap Yuliana.
Menanggapi masalah di atas, secara terpisah Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nunukan, Saleh meminta Pemkab Nunukan segera turun tangan.
Saleh meminta sevepatnya melakukan rapat dengan Forkopimda terkait keberadaan bahan bakar minyak eceran asal Malaysia yang dijual murah di Sebatik.
Baca Juga: Ternyata Segini Kapasitas Tangki BBM di Setiap SPBU Pertamina, Rasa Penasaran Terjawab
"Masalah ini sangat krusial yang terjadi di masyarakat perbatasan karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Di satu sisi ada yang diuntungkan di sisi lain ada yang dirugikan," ungkap Saleh.
Saleh bahkan meminta pihak BPH Migas untuk turut serta dalam mengangai masalah tersebut.
"Kalau bisa panggil perwakilan BPH Migas untuk bicarakan masalah ini," pungkasnya.
Sumber: https://kaltara.tribunnews.com/2023/02/03/pengusaha-spbu-di-sebatik-keluhkan-beredarnya-bbm-eceran-dari-malaysia-ini-sikap-dprd-nunukan?page=all
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR