Otomania.com - Penggantian oli transmisi mobil matic perlu dilakukan secara berkala sesuai dengan petunjuk atau aturannya.
Jika sampai sering telat melakukan penggantian oli transmisi mobil matic akan menimbulkan dampak buruk bagi mobil.
Sebab, transmisi otomatis pada mobil matic bekerja dengan mengandalkan pressure serta pelumasan dari oli transmisi.
Sehingga kualitas oli transmisi mobil matic ini perlu dijaga dan cara melakukan penggantian sesuai interval.
Lantas apa dampak buruk sering telat mengganti oli transmisi mobil matic?
Terkait hal tersebut, Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic pernah menjelaskan.
"Perpindahan gigi bisa nyangkut karena ada penyumbatan di solenoid valve body," kata Hermaa.
Penyumbatan tersebit terjadi karena oli transmisi mobil matic yang sudah jenuh tercampur dengan sisa residu kotoran.
Baca Juga: Kenali Gejala Transmisi Mobil Matic Harus Ganti Kampas Kopling, Lepas Rem Jadi Kunci
Campuran tersebut akan menjadi endapan lumpur dan dapat masuk ke saluran valve body.
"Valve body tidak bisa mengalirkan tekanan oli transmisi untuk menggerakkan komponen girboks," jelasnya.
"Rasio gigi jadi tersendat dan nyangkut," tegas Hermas.
Selain itu, dampak lain yang juga bisa terjadi yakni laju mobil menjadi tertahan (ngeden) bahkan tidak bisa mundur.
Hal tersebut menjadi pertanda komponen gir atau kampas kopling mengalami aus.
"Bisa aus lebih cepat dari seharusnya karena ada friksi berlebih," bebernya.
"Oli transmisi sudah jenuh dan kotor, pelumasannya menurun sehingga gesekannya lebih tinggi," pungkas Hermas.
Posted : Rabu, 18 September 2024 | 16:32 WIB| Last updated : Rabu, 18 September 2024 | 16:32 WIB
Editor | : | optimization |
KOMENTAR