Hal ini bisa terjadi ketika bus melewati kondisi jalan yang mengayun atau berliku.
“Pas jalannya ngayun, itu kan bikin mual, atau bantingan (saat manuver) enggak smooth (halus). Jadi saran saya tetap duduk di tengan (antara roda depan dan belakang),” kata Yulius.
Berbeda kalau bus tingkat atau double decker, menurutnya semua posisi nyaman.
Hal ini berkat sistem suspensi yang digunakan sudah baik, yakni suspensi udara yang dipastikan lebih nyaman daripada per daun.
“Pun begitu bus biasa yang pakai suspensi udara. Mau duduk di mana pun pasti lebih nyaman (dari per daun), mau depan, tengah, belakang, lebih nyaman,” ungkapnya.
Posted : Rabu, 18 Desember 2024 | 14:23 WIB| Last updated : Rabu, 18 Desember 2024 | 14:23 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR