Otomania.com - Pilihan Low MPV Bekas Tahun Muda, Gak Nyangka Ada Yang Di Bawah Rp 100 Juta.
Selain unit baru, buat yang sedang cari mobil jenis low multi purpose vehicle (LMPV) dengan harga terjangkau, bisa melirik unit bekasnya.
Karena Low MPV tergolong mobil harian yang umumnya punya jam terbang tinggi, sebelum membeli mobil bekas, harus lebih teliti memeriksa keseluruhan mobil yang hendak dibeli.
Baik untuk bagian interior, eksterior, hingga mesin dan pastikan kelengkapan surat-surat dan dokumen kendaraan lengkap.
Di sejumlah bursa mobil bekas daring, Rabu (16/11/2022), sejumlah Low MPV dijual mulai dari harga Rp 100 jutaan ke atas, tapi ada satu yang ditemui di bawah Rp 100 juta.
Berikut ini adalah kisaran harga mobil bekas jenis LMPV, dengan tahun pemakaian maksimal 5 tahun atau 2017.
Toyota Avanza, misalnya, dibanderol dengan harga sebesar Rp 215 jutaan untuk unit tahun 2021.
Sedangkan untuk unit Toyota Avanza tahun 2018, ada yang menjual dengan harga lebih rendah yaitu Rp 170 jutaan.
Kisaran harga ini bisa bervariasi di setiap bursa mobil bekas; pada akhirnya kembali lagi pada kondisi keseluruhan mobil serta kelengkapan surat-suratnya.
Baca Juga: Ternyata Mobil Matic Bekas Usia Segini Jangan Dibeli, Pedagang Ungkap Alasannya
Selengkapnya, berikut ini daftar kisaran harga LMPV murah bekas per November 2022:
- Toyota Avanza 1.5 Veloz tahun 2018, Rp 170 juta
- Toyota Avanza 1.5 Veloz tahun 2021, Rp 215 juta
- Daihatsu Xenia 1.3 R Sporty tahun 2017, Rp 137 juta
- Daihatsu Xenia 1.3 R tahun 2020, Rp 164 juta
- Suzuki Ertiga 1.4 GX tahun 2017, Rp 150 juta
- Suzuki Ertiga 1.4 GL tahun 2020, Rp 180 juta
- Mitsubishi Xpander 1.5 GLS tahun 2018, Rp 172 juta
- Mitsubishi Xpander 1.5 Cross tahun 2021, Rp 265 juta
- Honda Mobilio 1.5 E tahun 2017, Rp 153 juta
- Honda Mobilio 1.5 E tahun 2021, Rp 195 juta
- Wuling Confero 1.5 double blower tahun 2019, Rp 95 juta
- Wuling Confero S 1.5 L Lux tahun 2021, Rp 142 juta
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Taksir Daftar Harga LMPV Bekas per November 2022",
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR