Otomania.com - Mencekam, Pohon Asem Ratusan Tahun Jatuhkan Dahannya, Pengendara Yamaha Jupiter Z Patah Tangan dan Kaki.
Nahas, seorang pengendara Yamaha Jupiter Z mengalami patah tangan dan pergelangan kaki saat sedang berkendara karena tertimpa dahan pohon asem yang tiba-tiba patah.
Pohon asam berusia ratusan tahun ini lokasinya ada di simpang empat Ngaseman, Dusun Nambangan, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Akibatnya, pada Kamis (8/9/2022) lalu, Doni Yanuar warga Cibinong, Jawa Barat itu mengalami luka patah tulang tangan dan patah pergelangan kakinya.
Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono menyatakan, Doni Yanuar langsung dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Selogiri setelah dievakuasi warga.
“Korban saat ini mendapatkan perawatan insentif di rumah sakit. Pasalnya korban mengalami luka patah tangan kanan dan patah pergelangan kaki kanan. Namun korban dalam kondisi sadar saat ini,” jelasnya.
Kejadian bermula saat Doni mengendarai Yamaha Jupiter Z bernomor polisi AD 6417 LB melaju dari arah Solo menuju Wonogiri, pada Kamis (8/9/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
Setibanya di lokasi kejadian, terdapat dahan pohon asam yang tiba-tiba patah dan terjatuh sehingga mengenai pengendara motor .
Tak berapa lama warga berdatangan menolong korban yang tertimpa dahan pohon asam berusia ratusan tahun tersebut.
Baca Juga: Oleng Kanan, Toyota Kijang Tumbuk Pohon, Satu Tewas Begini Kronologinya
“Mendapatkan laporan dari warga, aparat Polsek Wonogiri dibantu medis RSU PKU Muhammadiyah mendatangi lokasi kejadian. Tim lalu membawa korban ke rumah sakit untuk dirawat,” jelas Iwan.
Usai kejadian, aparat Polsek Selogiri bersama dengan tim BPBD dan juga warga setempat membersihkan lokasi kejadian.
Selain itu Iwan juga menambahkan sebelum dahan pohon asam tersebut patah, hujan deras melanda wilayah setempat cukup lama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dahan Pohon Asam Berusia Ratusan Tahun Patah Timpa Pemotor di Wonogiri, Pengendara Patah Tangan dan Kaki",
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR