“Cooler ini akan mengontrol suhu dari minyak pelumas transmisi supaya tetap pada suhu kerjanya,” terangnya.
Nah, yang dikhawatirkan dari memposisikan transmisi matik di D saat berhenti, adalah ketika injakan rem mengendur atau tak sengaja kaki menginjak gas, maka otomatis mobil akan melaju.
Jadi sebenarnya tidak dianjurkan memasukkan transmisi di D itu lebih ke arah safety, bukan karena takut transmisinya cepat jebol.
Jika sudah berkaitan mengenai masalah safety, tentu saja hal tersebut dampaknya lebih buruk dibandingkan sekedar transmisinya jebol.
Karena kalau menyangkut urusan keselamatan, nyawa pengemudi dan pengendara lain jadi taruhannya.
Hal senada juga diungkapkan Hermas Prabowo, punggawa bengkel spesialis Worner Matic, seperti dikutip dari GridOto.com.
“Tuas transmisi matik di D saat berhenti, berpotensi menyebabkan kecelakaan,” ujarnya.
Ketika mobil dalam posisi diam dengan tuas transmisi matik di D, otomatis pengemudi harus menahan laju mobil dengan menekan pedal rem.
Nah, menekan pedal rem tentunya memerlukan tenaga, bila dalam waktu lama secara tidak sadar atau tidak sengaja pedal rem bisa saja terlepas.
Dampaknya, kalau pengemudi tidak cepat tanggap bisa saja akan menabrak kendaraan lain atau sesuatu di depan mobil yang cukup berbahaya.
"Selain itu menekan pedal rem terlalu lama juga malah membuat pengemudi tidak nyaman, kaki lebih cepat pegal," ujar Hermas.
Tuh, jadi tidak benar kalau sering posisikan transmisi matik di D akan membuat transmisi cepat jebol.
Tapi, sangat tidak dianjurkan karena berbahaya bagi keselamatan kita dan orang lain.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | Otomotifnet.gridoto.com |
KOMENTAR