Otomania.com - Perangkat penting ini cegah kendaraan ringsek masuk kolong truk saat tabrakan, sayang banyak yang belum pasang.
Di Indonesia, kecelakaan mobil yang menabrak bagian belakang truk kerap terjadi.
Umumnya jika mobil berkecepatan tinggi menabrak bagian belakang truk, kendaraan tersebut bisa ringsek masuk ke kolong sehingga fatalitasnya tinggi.
Sebenarnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pernah menyampaikan rekomendasi pemasangan bumper belakang atau Rear Underrun Protection (RUP) pada truk.
Dengan adanya perangkat tersebut, mobil tidak langsung masuk ke kolong truk, melainkan menabrak bumper.
Harapannya, dengan adanya RUP, kerusakan yang terjadi tidak terlalu parah dan tidak fatal.
Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan, data di Jalan Tol Cipali dari tahun 2018 sampai 2019 menunjukkan angka statistik yang mengerikan.
"Di mana rata-rata terjadi 37 kali setiap bulannya kasus tabrak depan belakang antara truk dengan kendaraan lainnya di Cipali dengan tingkat fatalitas 97 persen," ucap Wildan dalam acara Kuliah Telegram Indonesia Truckers Club belum lama ini.
Artinya pada setiap kasus tersebut 97 persen pengemudi yang menabrak truk mengalami fatal atau meninggal dunia.
Atas dasar data dimaksud dikeluarkan rekomendasi KNKT terkait pemasangan RUP.
"Namun sejauh ini, masih banyak ditemukan truk yang tidak dipasangi bumper belakang. Sehingga sampai detik ini, masih terjadi kecelakaan yang fatal," ucapnya.
Wildan mengatakan, terakhir ada kasus di Cirebon saat sebuah MPV menabrak truk yang sedang parkir mengakibatkan 6 orang penumpang meninggal dunia karena mobil masuk ke kolong truk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul KNKT Masih Temukan Banyak Truk Tanpa Pengaman Belakang
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR