Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Honda Scoopy Diangkut di Atap Toyota Calya saat Mudik, Niatnya Bikin Hemat tapi Ternyata Banyak Ruginya

Dia Saputra,Naufal Nur Aziz Effendi - Minggu, 1 Mei 2022 | 19:00 WIB
Toyota Calya yang angkut Honda Scoopy di atas atap.
instagram @meme_otomotif
Toyota Calya yang angkut Honda Scoopy di atas atap.

Otomania.com - Honda Scoopy diangkut di atap Toyota Calya saat mudik, niatnya bikin hemat tapi ternyata banyak ruginya.

Membawa banyak barang bawaan saat mudik Lebaran memang sudah menjadi hal lumrah.

Tapi perlu dicatat, ada batas maksimal muatan yang harus dipenuhi supaya keselamatan tetap terjaga.

Jangan sampai barang bawaan tersebut membahayakan pengguna jalan lain seperti yang dilakukan pengemudi Toyota Calya ini.

Gimana tidak membahayakan, pasalnya Toyota Calya ini membawa Honda Scoopy dan barang lainnya di atap mobil.

Hal itu GridOto ketahui dari unggahan video akun Instagram @meme_otomotif yang diupload pada Rabu (27/04).

Perlu diketahui, menempatkan barang di atap mobil memiliki risiko yang cukup tinggi.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, membawa barang di atas mobil merupakan tindakan yang membahayakan.

"Tindakan semacam itu tidak disarankan karena memiliki tingkat risiko yang cukup besar," buka Marcell Kurniawan dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kebijakan One Way Diberlakukan saat Arus Mudik Lebaran, Tanggapan dari Pemudik Bikin Senyum

Menurut Marcell, salah satu dampak dari hal tersebut adalah pada keseimbangan mobil yang berubah.

"Dengan begitu center of gravity kendaraan juga akan berubah," ungkap Training Director The Real Driving Center ini.

Selain itu, drag force juga akan meningkat sehingga konsumsi bahan bakar kendaraan akan lebih boros.

"Ada juga kemungkinan barang bawaan terjatuh dan membahayakan pengguna jalan lain disekitarnya," tuturnya.

Ia menyarankan, masyarakat yang hendak membawa barang bawaan lebih baik ditaruh di dalam mobil saja.

"Lebih baiknnya lagi barang bawaan terpisah dengan penumpang meski berada di dalam kabin," ungkapnya.

Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir bahaya yang bisa mengenai penumpang saat mobil mengalami kejadian tidak diinginkan.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu juga mengatakan hal serupa.

Menurut Jusri, membawa barang bawaan di atap memiliki banyak kerugian selain dari potensi kecelakaan lalu lintas.

Baca Juga: Motor Ikut Diangkut, LCGC Dipaksa Bawa Muatan Mudik sampai Bagasi Enggak Ketutup, Bahaya Ini Mengintai Pengemudi

"Sebisa mungkin tidak menaruh barang bawaan di atap, bila memang sudah tidak muat jangan paksa dibawa," ujar Jusri.

Ia berpendapat, yang perlu diutamakan saat bepergian adalah keselamatan dalam berkendara.

Terlebih perjalanan yang ditempuh adalah untuk pulang dan bertemu dengan keluarga di kampung halaman seperti saat libur Lebaran seperti saat ini.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa