Otomania.com - BMKG beberkan fakta turunnya hujan di sirkuit Mandalika, tepis hasil kerja Rara si pawang hujan?
Gelaran MotoGP Indonesia 2022 sempat diwarnai guyuran hujan deras yang membasahi lintasan Sirkuit Mandalika.
Hujan deras terjadi menjelang berlangsungnya MotoGP Indonesia hingga mengakibatkan mundurnya waktu balap.
Dalam kondisi hujan tersebut, seorang pawang hujan yakni Rara Istiani Wulandari menjadi sorotan yang ada di sirkuit.
Rara, berjalan di pit lane sambil merapalkan beberapa mantra dengan gerakan-gerakan tertentu.
Dan beberapa saat setelah ritual selesai, hujan mereda dan para pembalap menuju lintasan untuk melakukan balapan.
Aksi Rara si pawang hujan di Sirkuit Mandalika itu pun seketika menjadi viral.
Di luar dari aksi Rara yang viral, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan soal fenomena pawang hujan yang ramai dibicarakan saat gelaran balap MotoGP Indonesia 2022 tersebut.
Menurutnya, pawang hujan itu merupakan bagian dari kearifan lokal yang ada di masyatakat, sehingga secara saintis itu sulit untuk dijelaskan.
"Namun untuk BMKG sendiri sebenarnya memiliki (perkiraan) sendiri. Kalau kita liat fenomenanya kemarin sejak 3 hari yang lalu, tanggal 17, 18, 19 itu sudah diprakirakan BMKG, bahwa di Mandalika itu akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat," ungkap Guswanto.
"Kemudian tanggal 20 (Maret) diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir, kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit sikontropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika," tambahnya.
Sehingga, kata Guswanto, bahwa hujan tetap turun terbukti di Mandalika.
"Dan buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berenti juga (hujannya,red)," ucapnya.
Lebih lanjut, Guswanto mengatakan bahwa waktu hujan berhenti sudah diperkirakan oleh BMKG, sebelumnya. Sehingga, tak ada kaitannya dengan aksi pawang hujan.
"Jadi sebenarnya kemarin waktu berhentinya, itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai. Kalau dilihat prakiraan lengkap di tanggal itu memang selesai di jam itu. Kira-kira jam 16.15 WITA, itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan. Kalau diliat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki BMKG," jelasnya.
"Sebenarnya kalau cerita tentang pawang hujan itu adalah kearifan lokal yang mereka miliki, dan itu tidak bisa dicampuradukan dengan antara sains dan kearifan lokal," terangnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Heboh Aksi Pawang Hujan di Mandalika, BMKG Beri Penjelasan Soal Hujan di Balapan MotoGP,
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR