Sopir yang belum diketahui identitasnya itu, memacu bus dengan kecepatan kencang.
Bus PO Borobudur berangkat dari Jember menuju Surabaya melewati Jalan Raya Bromo.
"Saya awalnya duduk di kursi paling depan. Namun, gegara sopir ngawur saat mengendarai bus, saya lantas pindah duduk di kursi belakang. Perasaan saya juga sudah tak enak selama di perjalanan. Khawatir kecelakaan," katanya.
Sesampainya di traffic light Kopian, Jalan Raya Bromo, Kelurahan Ketapang, Kademangan, Kota Probolinggo, firasat yang dirasa oleh Yuni menjadi kenyataan.
Sopir bus tetap memacu kencang kendaraannya, padahal lampu traffic light kala itu menyala merah.
Kecelakaan pun tak terhindarkan. Sopir bus tak bisa mengendalikan kemudinya hingga menyeruduk dump truk, dua pikap, dan motor NMAX di depannya, diduga pula bus mengalami rem blong.
Usai menghantam, sopir bus membanting setir ke arah kiri dan menabrak pohon, barulah laju bus bisa berhenti.
"Bus langsung menghantam sejumlah motor yang ada di depannya. Saya sempat terpental ke depan. Beruntung saya tak mengalami luka sedikitpun karena duduk di kursi belakang," jelasnya.
Akibat kecelakaan itu, berdasar informasi yang dihimpun sementara sebanyak tujuh orang mengalami luka-luka. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Baca Juga: Bukan Mental Kaleng, Pengendara Honda Supra Nekat Hadang Bus Laju Prima Ngeblong, Begini Endingnya
Korban luka-luka dilarikan ke Puskesmas Ketapang dan RSUD Dr. Mohamad Saleh.
Kondisi bus serta empat kendaraan yang terlibat kecelakaan ringsek di bagian depan maupun belakang.
Tak lama setelah kejadian itu, personel Sat Lantas Polresta Probolinggo langsung melakukan olah TKP dan menghimpun informasi sejumlah saksi.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Firasat Penumpang Sebelum Insiden Kecelakaan di Probolinggo, Akui Feeling Tidak Enak Duduk Depan
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | TribunMadura.com |
KOMENTAR