"Bahaya karena kita tidak tahu kedalaman air tersebut. Apalagi di Indonesia genangan airnya pasti keruh," buka Sony kepada beberapa waktu lalu.
Kemudian untuk yang kedua adalah adanya papan reklame hingga pohonan.
"Yang kedua adalah reklame atau baliho, dan pohon, karena angin yang kencang berpotensi membuat mereka roboh," lanjutnya.
Terlebih, papan reklame atau baliho tadi terlihat tidak tertanam atau terpasang dengan baik.
Kemudian yang terakhir adalaah pesan yang dikhususkan untuk pengendara motor.
Yaitu, agar mereka tetap siaga di atas motor mereka sendiri dalam keadaan angin kencang.
"Karena saat hujan ataupun masih gerimis itu ada crosswind dan lateral wind, dan keseimbangan motor akan terganggu kalau melaju dengan kecepatan di atas 40 km/jam," jelas Sony.
Crosswind adalah angin yang melintas secara melintang dari satu sisi ke sisi lain, umumnya dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Dan lateral wind adalah angin yang datangnya dengan berputar, berembus secara paralel dengan tanah dari arah manapun.
Karena itu, ia menyarankan untuk segera mengurangi kecepatan sekitar 10 sampai 15 kilometer per jam ketika hujan mulai turun.
"Kemudian waktu akselerasi dan deselerasi si pengendara harus secara halus dan perlahan-lahan untuk menghindari selip dan sebagainya," jelas Sony.
"Kalau semakin parah, harus mencari tempat yang aman untuk berteduh, artinya bukan di bawah pohon, reklame, ataupun jembatan," pungkas Sony Susmana.
Baca Juga: Awas Mobil Terkena Understeer Saat Hujan, Begini Cara Mengatasinya
Posted : Jumat, 29 Oktober 2021 | 09:00 WIB| Last updated : Kamis, 27 Maret 2025 | 10:38 WIB
| Editor | : | Grid Content Team |
| Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR