Dengan ketinggian tersebut, air bisa masuk ke dalam CVT dan bisa memunculkan efek negatif.
"Umumnya motor bakal slip karena CVT yang kemasukan air. Jika sudah begitu cari tempat yang lebih tinggi untuk keringkan air di CVT," tuturnya.
Masih menurut Yoga, CVT slip itu sudah menjadi alarm agar buat pemilik motor matic tidak melewati genangan yang lebih tinggi.
Dan jika pengguna motor nekat, air berisiko masuk ke dalam filter udara dan tersedot ke dalam mesin.
Kalau sampai hal itu kejadian, air bisa membuat munculnya water hammer yang merusak komponen mesin seperti piston, setang piston dan klep.
Makanya, perlu perhatikan ketinggian genangan air yang akan dilewati dengan motor matic.
Batasannya tadi, sampai sebatas pijakan kaki pengendara dan langsung hentikan kalau sudah muncul gejala slip di CVT.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR