"Walaupun demikian, sebaiknya tata cara pengisian bahan bakar untuk mematikan mesin tetap ditaati,” katanya.
Soal bahaya atau tidak dan bagaimana tanggapan SPBU, Imin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono buka suara.
Ia mengatakan, untuk tetap mematikan mesin ketika mengisi bahan bakar. Khawatir mudah terjadi kebakaran yang berasal dari panas mesin.
"Khawatir ketika bus tidak mematikan mesin, uap panas dari mesin bus bisa memicu kebakaran ketika bertemu uap bahan bakar kendaraan lain," ucap Imin.
SPBU juga sifatnya area terlarang untuk sumber api dan panas. Jadi untuk semua kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar, harus mematikan mesinnya.
"Aturannya kalau kendaraan tidak mematikan mesinnya, tidak dilayani. Karena bahayanya bisa memantik api yang berasal dari uap bensin bertemu dengan panas mesin, beberapa kejadian kebakaran karena hal tersebut," jelas Imin.
Baca Juga: Ini Arti Nama JETBUS Yang Tertulis di Bus Karoseri Adi Putro
ADA HUBUNGAN DENGAN TURBO JUGA LHO!
Mesin bus jarang atau tidak dimatikan saat berhenti bukan cuma demi kenyamanan para penumpang.
Berbeda dengan yang disampaikan Sani, mengutip akun Instagram @puteramulya_sejahtera_official.
Alasan lainnya dari sisi teknis adalah, mesin diesel bus yang saat ini kebanyakan sudah menggunakan turbo.
Turbo ini sangat sensitif jika terlalu sering dimatikan dan dinyalakan kembali.
"Terlebih juga mesin diesel memerlukan kompresi padat serta suhu panas agar bekerja dengan baik. Berbanding terbaik dengan mesin bensin, yang jika proses panasnya tak merata maka tak akan berpengaruh pada turbonya," tulis akun IG @puteramulya_sejahtera_official.
Baca Juga: Dua Alasan Rem Bus dan Truk Sering Blong di Jalan Turunan
Posted : Kamis, 9 September 2021 | 08:00 WIB| Last updated : Rabu, 23 Juli 2025 | 14:40 WIB
| Editor | : | Grid Content Team |
| Sumber | : | Otomania |
KOMENTAR