Otomania.com - Bensin Pertalite Turbo Bikin Penasaran, RON 94 Harga Lebih Murah Dari Pertamax, Pakar Bahan Bakar Ungkap Kualitasnya.
Pertalite Turbo ini memang sudah lama dikonsumsi pemilik mobil dan motor yang menginginkan bahan bakar dengan nilai RON tinggi tapi harga lebih terjangkau.
Bensin ini bukan resmi dikeluarkan oleh Pertamina ya sob! Tapi istilah untuk bensin yang dioplos dan diberi nama Pertalite Turbo.
Pertalite Turbo adalah campuran dari bensin Pertalite dan Pertamax Turbo jadilah bensin baru yang diberi julukan Pertalite Turbo.
Untuk mendapatkan bensin baru Pertalite Turbo ini memang lebih repot karena harus mencampur sendiri secara manual.
Pemotor atau pemobil mencampur Pertalite RON 90 dengan Pertamax Turbo RON 98.
Biasanya dilakukan langsung di SPBU, isi setengah tangki pakai Pertalite, kemudian setengah lagi Pertamax Turbo.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Bensin Tidak Punya Tanggal Kadaluarsa? Pertamina Kasih Penjelasan
Baca Juga: Mana Yang Lebih Baik, Beli Bensin Berdasar Liter atau Jumlah Uang? Pertamina Ungkap Kelebihannya
RON LEBIH TINGGI DARI PERTAMAX, HARGA LEBIH MURAH!
Secara hitungan angka sederhana, dari penggabunggan keduanya dengan ratio 1:1 akan didapat bensin baru yang memiki RON 94.
Pertalite RON 90 + Pertamax Turbo RON 98 = 90 + 98 = 188/2 = RON 94.
Secara mutu angka oktan atau RON jadi di atas Pertamax yang hanya memiliki RON 92.
Bagaimana dengan harganya? Menggunakan harga bensin di DKI Jakarta, simulasinya sebagai berikut;
Pertalite Rp 7.650 + Pertamax Turbo Rp 9.850 = Rp 17.500/2 = Rp 8.750 per liter.
Jadinya didapat angka lebih murah, RON 94 dengan harga cuma Rp 8.750 per liter.
Bandingkan dengan Pertamax RON 92 dengan harga Rp 9.000.
Ada selisih Rp 250 per liter. Jika isi bensin mobil 30 liter, hanya berhemat Rp 7.500.
Sedikit lebih hemat dari Pertamax, tapi dapat bensin dengan RON sedikit lebih tinggi. Bagaimana menurut kalian, fenomena seperti ini menarik atau merepotkan?
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Bensin Tidak Punya Tanggal Kadaluarsa? Pertamina Kasih Penjelasan
BAGAIMANA EFEKNYA DI MESIN?
Lalu bagaimana dampaknya terhadap kinerja mesin. Urusan yang satu ini, Ahli Konversi Energi dari Institut Teknologi Bandung buka suara.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Motorplus-online.com |
KOMENTAR