"Kalau konversi motor itu biayanya minimal Rp 15 juta, speknya standar, kecepatannya cuma bisa 60 km/jam, jarak tempuhnya 30 km. Motor listriknya sekitar 1.000 watt sampai 2.000 watt, baterainya 1,2 kWh," kata Ady.
"Kami juga sering melayani untuk project kampus, kalau untuk project kampus biasanya lebih murah lagi," lanjutnya.
Untuk lama pengerjaannya, Ady menjelaskan rata-rata konversi motor listrik memakan waktu hingga tiga bulan.
"Biasanya lama, ambil contoh yang BeAT, itu sekitar tiga bulan karena ada beberapa komponen yang susah carinya, kemarin tuh yang bikin lama pesan control modulnya," jelasnya.
Sedangkan untuk Honda BeAT yang ikutan mejeng di pameran itu biayanya jauh lebih mahal.
"Kalau BeAT yang itu (di pameran otomotif) biayanya lumayan, kurang lebih Rp 40 juta. Karena dia special custom, speknya pakai yang tinggi karena untuk drag race juga," jelas Ady.
Dilihat dari spesifikasinya, Honda BeAT tersebut menggunakan motor listrik 5.000 watt dengan kapasitas baterai sebesar 75 volt 60 ampere.
Dalam kondisi baterai penuh motor ini diklaim bisa melaju hingga sejauh 150 km, dengan kecepatan maksimalnya mencapai 170 km/jam.
Untuk paket hematnya seperti yang telah disampaikannya di atas tadi, selain Honda BeAT Andy juga mengaku menerima konversi segala jenis motor.
"Bisa semua motor, mau bebek, matic, sport, harga sama aja mulai Rp 15 jutaan," tutupnya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR