"Apakah aku diremehkan? Sulit dikatakan. Ketika aku meraih 2 gelar Moto2, aku bisa ke Suzuki. Tapi aku berakhir di tim Tech3 di Yamaha. Itu bukan hal buruk karena tim Tech3 Yamaha fantastis," jelasnya.
Sejak jadi 'kutu loncat' selama beberapa tahun terakhir, Johann Zarco merasa sangat bersyukur bisa berada di Pramac.
"Pada akhirnya, ini bukan sebuah tragedi jika aku tak bisa membela tim pabrikan," lanjutnya.
"Aku mendapat material sama dengan pabrikan dan aku merasa Ducati memberikan dukungan banyak kepadaku," imbuhnya.
Baca Juga: Diyakini Bakal Datang di MotoGP Qatar 2021, Johann Zarco Wanti-wanti Marc Marquez Untuk Hati-hati
Sangat percaya diri, Zarco merasa dirinya bisa saja jadi juara dunia.
"Sekarang aku sudah punya semua untuk menjadi juara dunia," sambungnya.
"Meskipun bukan bagian tim pabrikan, semua yang kubutuhkan sudah ada," jelasnya.
Saat ini sekat level tim pabrikan dan tim satelit sudah sangat tipis.
Musim lalu misalnya, Franco Morbidelli bisa menjadi runner-up meski berstatus pembalap tim satelit.
Jack Miller juga tampil cukup bagus tahun lalu meski hanya membela tim satelit.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR