"Dan setelah mendapatkan motor curian, mereka pulang ke rumah masing-masing. Namun selang seminggu kemudian, Rio ditangkap karena petugas mempelajari CCTV di warung itu," papar Dony.
Dari rekaman CCTV itu, tambah Dony, nopol motor yang dikendarai Rio diketahui. Setelah dilacak dari nopolnya, ternyata motor yang dibawa Rio adalah milik orangtuanya.
Dan Nanang belum mengetahui kalau sepekan kemudian Rio sudah ditangkap mereka tak saling berkomunikasi lagi setelah beraksi.
Ditambahkan Dony, Nanang sempat mencari Rio ke rumahnya karena tak bisa dihubungi.
Begitu orangtua Rio mengatakan kalau anaknya sudah ditangkap, Nanang ketakutan dan langsung kabur tanpa tujuan.
Baca Juga: Maling Vario dan Korbannya Mendadak Reuni, Ternyata Teman Mondok
"Ia kabur ke Tulungagung dan sempat sekitar 10 hari lontang-lantung di terminal. Bahkan ia sampai kehabisan uang dan tidak bisa makan dan akhirnya pulang. Begitu pulang, kami langsung menangkapnya," ujarnya.
Dari catatan kriminalitas, ternyata sRio bukan pemain baru. Sebab ia sudah tiga kali masuk penjara dengan kasus pencurian semua.
Di antaranya mencuri sepeda motor di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang dan dihukum 3,2 tahun. Lalu ditahan di LPKA (Lembaga Pendidikan Khusus Anak) kelas 1 Blitar.
Dan setelah keluar, ia malah kembali beraksi mencuri sepeda motor di Kecamatan Binangun.
"Saat kembali beraksi itu, ia baru sebulan bebas dari LPKA. Rio juga mengaku mengenal Nanang melalui Facebook," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kualat Setelah Larikan Motor Guru Madrasah, Pelaku Curanmor Malah Menggelandang dan Kelaparan,
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR