"Saya merasa kasihan sama ibu saya.Tengah malam harus kulakan ke pasar, kadang-kadang kehujanan."
"Padahal usia kandungannya sudah tujuh bulan. Jadi saya punya inisiatif menggantikan ibu berjualan," kata Via sambil menahan tangis matanya berkaca-kaca.
Ia menceritakan, sang ibu juga sebetulnya belum lama mulai berjualan, baru sejak bulan Ramadan lalu.
Sebelumnya, sang ibu bekerja di pabrik konveksi. Namun terpaksa berhenti karena pabrik tempatnya bekerja terdampak pandemi Covid-19. Kini, Via-lah yang menggantikan ibunya berjualan.
Setiap hari, ia bangun pukul 01.00 WIB dini hari, setengah jam kemudian berangkat ke pasar untuk mengulak sayuran.
Pukul 04.00 ia pulang dan berjualan di lapak depan rumahnya hingga antara pukul 05.30 sampai 06.30.
Baca Juga: Salut! Yamaha V-Ixion Dengan Keranjang Sayuran Menemani Wisuda, Begini Kisah Harunya
"Kemudian saya berkeliling di lingkungan desa sampai dagangan habis. Paling lama biasanya sampai pukul 10.00," jelas putri dari Raslan ini.
Via berkeliling desa menggunakan Honda Supra dengan keranjang pengangkut belanjaan.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | TribunJateng.com |
KOMENTAR