Hasil pengadilan CAS ini diumumkan pada 10 November 2020 berdasarkan hasil sidang yang dilakukan pada 15 Oktober 2020 lalu.
Sedikit kilas balik, semua kasus ini bermula ketika WADA melakukan tes doping di MotoGP Malaysia 2019.
Dari hasil yang dilakukan tersebut, WADA menemukan kalau dalam kandungan urine Iannone terdapat zat Drostanolone yaitu anabolic steroid unggulan yang ada di daftar terlarang WADA pada 2019.
Dengan begitu, hasil sidang FIM pun menyatakan skorsing untuk Iannone hingga pertengahan musim MotoGP 2021.
Baca Juga: Motornya Terbakar Saat Tes MotoGP, Andrea Ianonne Murka Pada Timnya, Yang Dikatakan Bikin Kaget!
Tak terima hasil tersebut, pembalap berjuluk The Maniac Joe ini pun mengajukan banding ke CAS, dan akhirnya malah membuatnya menerima hukuman lebih berat lagi lantaran panel sidang CAS justru menguatkan banding dari WADA dengan bukti-bukti yang ada.
Tentunya, hasil hukuman CAS ini bisa membuat karir Andrea Iannone hancur alias tamat sebagai pembalap motor, terutama MotoGP.
Pasalnya dengan hukuman yang harus diterima selama 4 tahun, maka itu artinya kemungkinan Iannone untuk kembali menjadi pembalap MotoGP pun sangat sulit.
Selesai hukuman di tahun 2023, maka usia Andrea Iannone tidak lagi muda sebagai pembalap MotoGP lantaran sudah menginjak 34 tahun.
Tentunya, dengan waktu yang lama tak memacu motor dan ditambah usia yang tak lagi muda, ini akan membuat pembalap motor asal Italia itu sulit untuk dilirik tim balap atau pabrikan di MotoGP.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | MotoGP.com,OtoRace.id |
KOMENTAR